Bisnis.com, JAKARTA – Penggelaran jaringan di luar Jawa diprediksi akan makin pesat pada tahun ini. Sejumlah dukungan dari pemerintah membuat pendapatan operator seluler meningkat, sehingga memiliki dana tambahan untuk menggelar jaringan.
Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan program subsidi kuota internet gratis yang diterapkan pemerintah pada tahun lalu, memberi kontribusi terhadap pendapatan operator. Dengan modal tambahan yang dimiliki seharusnya operator menggenjot penggelaran jaringan di luar Jawa.
“Kalau operotar tidak bergerak sekarang, pasti akan kalah dengan operator lain. Pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz pasti tidak akan tinggal diam. Pasti akan menggelar jaringan dengan cepat,” kata Ian kepada Bisnis.com, Jumat (8/1/2021).
Ian juga berpendapat bahwa pandemi Covid-19 telah membuat pendapatan operator meningkat, seiring dengan ketergantungan masyarakat terhadap jaringan telekomunikasi operator seluler untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
“Kalau dahulu peningkatan lalu lintas data sekitar 5--6 persen, sekarang sudah sangat jauh,” kata Ian.
Dia menilai hambatan operator dalam menggelar jaringan di luar Jawa pada adalah perizinan dari kepala daerah. Pandemi Covid-19 yang masih terjadi akan membuat proses perizinan makin makin sulit.
Penggelaran jaringan juga dilakukan secara terbatas karena harus menerapkan protokol kesehatan. Adapun mengenai beban penggelaran jaringan di desa-desa non-4G, hal tersebut tak akan mengganggu penggelaran jaringan di daerah.
Pasalnya penggelaran jarinan di desa-desa merupakan tanggung jawab operator seluler selaku pengguna pita frekuensi. Sementara penggelaran jaringan merupakan kebutuhan untuk memperluas layanan.