Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) menilai pemerintah bersama operator seluler perlu mengkaji ulang perihal harga layanan data yang dibayarkan pemerintah dan paket data yang diberikan kepada peserta didik dan tenaga pendidik.
Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan program bantuan kuota internet gratis merupakan program yang bagus untuk mendukung aktivitas pembelajaran jarak jauh. Hanya saja, perlu ada sedikit penyesuaian terhadap paket yang diberikan kepada peserta didik dan tenaga pendidikan.
“Dalam paket tersebut ada kuota khusus belajar dan kuota data bebas. Menurut kami kuota bebasnya ditinjau ulang. Sebaiknya dikurangi,” kata Danny kepada Bisnis.com, Kamis (7/1/2021).
Danny juga berpendapat bahwa harga yang dibayarkan oleh pemerintah untuk kuota data subsidi perlu dikaji ulang. Pemerintah dan operator seluler perlu duduk bersama untuk menentukan harga yang cocok.
Menurutnya, harga yang ada saat ini cukup membebani kinerja keuangan perusahaan, karena harga produksi lebih mahal dibandingkan dengan harga yang dibeli oleh pemerintah.
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis.com, harga produksi data per GB berkisar Rp3.000-Rp8.000. Adapun, pemerintah hanya membayar Rp1.000/GB untuk setiap kuota data yang diberikan operator dalam program subsidi kuota internet gratis.
Danny belum dapat memberitahu harga ideal untuk layanan data karena harus dibahas lebih lanjut dengan pemerintah.
“Harga harus ada penyesuaian dari paket atau harga. Program ini memberi dampak kepada keuangan perusahaan,” kata Danny.