Facebook Kritik Apple Lakukan Anti Persaingan Atas Perubahan Privasi

Rika Anggraeni
Kamis, 17 Desember 2020 | 16:39 WIB
Tampilan aplikasi Facebook di smartphone/Bloomberg
Tampilan aplikasi Facebook di smartphone/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Facebook mengkritik Apple atas perubahan privasi yang rencananya akan dilakukan pada iOS 14.

Sebelumnya di Konferensi Pengembang Seluruh Dunia 2020 (Worldwide Developers Conference/WWDC), Apple telah mengumumkan adanya pembaruan privasi, termasuk fitur Aplikasi Transparansi Pelacakan (App Tracking Transparency).

Fitur ini mengharuskan pengguna untuk mencabut atau memblokir pengiklan agar tidak melacak mereka setelah mengunduh aplikasi dari App Store, termasuk Facebook.

"Apple berperilaku anti persaingan dengan menggunakan kendali mereka atas App Store untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan pembuat dan bisnis kecil," ujar Dan Levy Facebook Vice-President for Ads and Business, seperti dikutip dari laman Cnet, Kamis (17/12/2020).

Levy mengatakan jika layanan berpaling dari iklan dan mulai mengenakan biaya berlangganan atau pembayaran dalam aplikasi, Apple akan mendapat keuntungan karena menghasilkan uang dari biaya yang dibebankan kepada pengembang.

"Ini bukan hanya pertarungan teknologi atas berbagai bagian teknologi dan kebijakan. Ini adalah serangkaian perubahan dan awal dari apa yang kami yakini sebagai langkah strategis yang panjang dari Apple menuju secara fundamental mengubah cara kerja internet dan iklan gratis untuk bisnis kecil, " kata Levy.

Jejaring sosial juga mendapat kecaman karena gagal melindungi privasi pengguna. Ia memandang perubahan Apple sebagai serangan terhadap iklan yang dipersonalisasi, sebab Facebook menghasilkan sebagian besar uangnya dari iklan. Hal ini yang memungkinkannya untuk menghindari membebankan biaya berlangganan kepada orang-orang untuk menggunakan jejaring sosial.

Sementara, Apple mengatakan pihaknya memberi pengguna lebih banyak kendali atas pembaruan fitur Aplikasi Transparansi Pelacakan.

"Para eksekutif Facebook telah memperjelas niat mereka untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin di kedua produk pihak pertama dan ketiga untuk mengembangkan dan memonetisasi profil terperinci pengguna mereka, dan pengabaian privasi pengguna ini terus meluas untuk menyertakan lebih banyak produk mereka," tulis Jane Horvath Kepala Privasi Apple dalam surat kabar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper