Indonesia Diklaim Pilar Ekosistem Startup Asia Tenggara

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 15 Desember 2020 | 10:56 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai sebagai pilar utama dalam ekosistem perusahaan rintisan (startup) di Asia Tenggara. Indonesia memiliki ukuran pasar yang besar dengan tingkat ekonomi yang cukup kuat.

Managing Partner Jungle Ventures, David Gowdey mengatakan sepanjang 2020, pandemi telah menciptakan dampak yang luar biasa bagi digitalisasi di Tanah Air. Ekosistem perusahaan rintisan yang baru lahir di Indonesia tidak hanya bertahan pada masa pandemi, tetapi banyak juga bisnis yang berkembang pesat, karena konsumsi melalui saluran digital semakin meluas untuk melayani kebutuhan sehari-hari.

Indonesia memiliki jumlah populasi yang besar dengan banyak anak muda serta lebih dari 260 juta orangnya merupakan masyarakat yang melek digital.

“Saat ini, ekonomi internet di Indonesia lebih besar dari gabungan tiga pasar di kawasan Asia Tenggara (Thailand, Vietnam dan Filipina) dan akan terus berkembang selama 5 tahun ke depan,” kata David dalam siaran pers, Senin (15/12/2020).

David mengatakan selama lockdown, konsumen di Indonesia memutuskan untuk mencoba platform daring untuk memenuhi kebutuhan harian mereka termasuk berbelanja, pesan-antar makanan, hiburan, atau bahkan pendidikan.

Dari US$44 miliar ekonomi internet di Indonesia, sekitar 72 persen, atau US$32 miliar, dihasilkan melalui e-commerce, yang sudah menjadi industri terbesar di kawasan ini, menyumbang hampir 50 persen dari total pasar e-commerce di Asia Tenggara.

Di Indonesia, kata David, pertumbuhan ini dipastikan akan terus tumbuh karena makin banyak konsumsi yang beralih ke daring. Sebagian didorong oleh pertumbuhan dari konsumen di kota - kota kecil dan lebih banyak UKM yang memilih untuk mendigitalkan bisnis mereka, seperti menjual barang secara online.

“Faktanya, menurut Laporan eConomy 2020, terdapat lonjakan 5x lipat dalam permintaan terkait penjualan online di antara pemasok Indonesia dalam satu tahun terakhir,” kata David.

David menambahkan bahwa perseroan berprinsip pada filosofi investasi 'Build to Last' dan mendukung startup yang berfokus pada membangun nilai untuk jangka panjang.

“Kami terus mencari pemimpin yang bertekad yang memiliki keuletan untuk membangun bisnis di berbagai industri unggulan,” kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper