Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Vietnam membatasi pemafaatan spektrum frekuensi operator seluler pada lelang spektrum 700 MHz dan milimeter wave (mmWave) 5G yang mereka gelar. Ministry of Information Communication (MIC) atau Kemenkominfonya Vietnam juga mewajibkan pembangunan BTS 5G untuk memacu transformasi digital.
ARM MIC Vietnam Nguyen Huy Cuong mengatakan pemerintah Vietnam sangat serius dalam mendorong transformasi digital.
Sebanyak 99.8% wilayah Vietnam kini sudah memiliki akses ke jaringan 4G dan target pada 2030, 5G dapat diakses oleh 99% populasi di Vietnam dan kecepatan minimum 100 Mbps.
Vietnam, lanjutnya, tidak mengizinkan jaringan baru dengan ponsel khusus 2G sejak 1 Maret 2024. Bahkan, rencananya pada September 2024, 2G akan dimatikan secara nasional, kemudian 3G pada tahun-tahun berikutnya. Vietnam berencana menerapkan komersialisasi 5G secara nasional pada 2024.
Dalam waktu dekat, Vietnam berencana melakukan lelang frekuensi 700 MHz dan 5G mmWave. Terdapat beberapa syarat dalam lelang tersebut salah satunya pembatasan kepemilikan spektrum.
“[Syarat lelang] Batas maksimum untuk operator adalah 180 MHz. Kemudian, membangun minimal 3.000 BTS 5G dalam 2 tahun,” kata Nguyen dalam Asia Pasific Management Conference di Jakarta, dikutip dari YouTube Rabu (24/4/2024).
Asia Pasific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024 merupakan konferensi negara-negara di Asia Pasifik yang membahas mengenai pemanfaatan spektrum frekuensi di berbagai negara. Para pemangku kepentingan bertukar pikiran mengenai cara terbaik dalam mengoptimalkan sumber daya terbatas spektrum frekuensi dalam mendorong transformasi digital.
Nguyen menambahkan pemerintah Vietnam juga mensyaratkan kepada para operator seluler Vietnam, untuk menuntaskan minimal 30% dari total BTS yang dikomitmenkan akan dibangun dalam waktu 1 tahun. Jika gagal memenuhi pembangunan 30% BTS, sebanyak 50% lisensi spektrum yang diberikan akan ditarik kembali oleh MIC.
“Operator juga harus melakukan deposit sebesar US$7,8 juta dan US$3,9 juta,” kata Nguyen.
Lelang spektrum frekuensi menjadi isu hangat di banyak negara, termasuk Indonesia. Kemenkominfo rencananya menggelar lelang spekturm 700 MHz dan 26 GHz tahun ini.
Total ada 90 MHz yang bakal dilelang untuk pita emas 700 MHz.
"Antara Mei-Juni, tunggu aja. Yang pasti tahun ini," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, Selasa (23/4/2024).
Dia mengatakan bahwa Indonesia butuh tambahan 1.300 MHz untuk telekomunikasi data hingga 2026. Kemenkominfo terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya dengan menggelar lelang 700 MHz dan 26 GHz secara bersamaan.
Mengenai harga lelang, Budi ingin agar tidak terlalu membebani ekosistem namun tetap memberi pemasukan yang optimal bagi negara.
"Nanti kita lihat, ini kan kita diskusi dengan Kementerian Keuangn, BPKP, sama ekosistem juga, paling tidak kami ingin maksimal untuk negara tetapi juga bisa memberi insentif," kata Budi.