Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menekankan bahwa pita frekuensi 2,6 GHz dan 3,5 GHz masih digunakan untuk satelit. Alhasil, Indonesia sulit mencontoh negara lain menggunakan frekuensi tersebut untuk kebutuhan selular (mobile).
Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo Ismail mengatakan bahwa kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk telekomunikasi Indonesia.
“Kita ada kesulitan, berbeda dengan di negara lain, di band frekuensi 2,6 GHz dan 3,5 GHz itu dipakai oleh satelit. Itu yang agak membuat kita cukup challenging,” kata Ismail saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Pasalnya, Ismail menyampaikan bahwa keberadaan satelit di Indonesia sudah dioperasikan sejak lama.
“Kita kan nggak bisa serta-merta mengubah frekuensi yang satelit itu menjadi frekuensi untuk mobile, karena itu kan investasi sudah dilakukan lama dan sedang beroperasi,” ujarnya.
Untuk itu, Ismail mengungkapkan bahwa Kemenkominfo juga melakukan diskusi terkait pemanfaatan frekuensi 2,6 GHz dan 3,5 GHz.
“Kita berdiskusi tentang co-existence, jadi itu bisa dimanfaatkan bersama. Kalau mau dimanfaatkan bersama antara satelit dan mobile itu butuh support teknis selanjutnya,” ungkapnya.
Misalnya, tambah dia, Kemenkominfo melakukan uji coba dengan menggunakan filter jarak paling dekat antara dua sistem. “Kita uniknya di sana di negara kita ini, jarang ada negara lain yang menggunakan frekuensi 3,5 GHz dan 2,6 GHz itu untuk satelit,” pungkasnya.