Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) lebih memilih mengandalkan spektrum frekuensi yang dimiliki untuk memberikan layanan kepada penggunanya daripada bersaing untuk mendapatkan frekuensi radio 2,3 GHz, pintu gerbang dari jaringan 5G.
VP Head of Strategic Communications Indosat Adrian Prasanto menjelaskan dengan spektrum yang dimiliki saat ini, Indosat masih dalam posisi yang baik. Indosat dapat mengoptimalkan spektrum yang dimiliki untuk memberikan layanan yang prima.
Emiten berkode ISAT diketahui mundur dari seleksi administrasi. Perusahaan sempat mengajukan permohonan dengan mendaftar sebagai peserta lelang, tetapi tidak menyerahkan dokumen Permohonan Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz.
“Indosat Ooredoo berada pada posisi yang baik, termasuk untuk rencana penyelenggaraan jaringan 3 tahun ke depan, guna terus meningkatkan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” kata Adrian kepada Bisnis.com, Senin (14/12/2020).
Sekadar catatan, secara jumlah pelanggan dan penggelaran BTS 4G, hingga kuartal III/2020, Indosat mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Dari sisi jumlah pelanggan, Indosat berhasil menambah 3,2 juta pelanggan dalam waktu 3 bulan menjadi 60,4 juta pelanggan pada kuartal III/2020. Adapun secara tahunan, jumlah pelanggan Indosat bertambah sekitar 1,6 juta pelanggan.
Dari jumlah BTS 4G, laju pertumbuhan BTS 4G Indosat menjadi yang terhebat pada kuartal III/2020. Secara kuartal jumlah BTS 4G Indosat bertambah sekitar 7.193 BTS.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan hanya tiga dari lima operator seluler calon peserta seleksi yang berhasil lolos evaluasi administrasi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz pada Rentang 2360-2390 MHz.
Berdasarakan siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang dikutip, Senin (14/12/2020), ketiga operator seluler tersebut adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Hutchis