Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena astronomi akan terjadi di penghujung November 2020. Bulan November akan ditutup dengan Gerhana Bulan Penumbra.
Fenomena ini akan dimulai sejak pukul 14.29.56 WIB hingga pukul 18.55.48 WIB selama 4 jam 25 menit dan 52 detik. Dengan puncak gerhana terjadi pada pukul 16.42.49 WIB.
Mengutip dari laman resmi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Gerhana Bulan Purnamba kali ini termasuk dalam Seri Saros 116 Gerhana ke-58 dari 73 gerhana. Magnitudo penumbra bernilai negatif.
Hal ini menandakan bahwa hanya sebagian permukaan Bulan yang masuk ke dalam bayangan penumbra. Oleh karena itu, gerhana Bulan kali ini disebut sebagai Gerhana Bulan Penumbra Parsial.
“Wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua ditambah dengan Timor Leste dapat menyaksikan seluruh fase gerhana mulai dari kontak awal, puncak gerhana hingga kontak akhir,” tulis dalam resminya, seperti dikutip Bisnis, Jum’at (27/11/2020).
Sementara, lanjutnya, untuk wilayah Indonesia sisanya hanya dapat menyaksikan Bulan yang sudah tidak tertutup bayangan penumbra secara maksimal. Karena puncak gerhana terjadi sebelum Bulan terbit.
Gerhana Bulan Penumbra secara kasat mata memang tampak nyaris sama sebagaimana pernama pada biasanya. Akan tetapi, pada permukaan Bulan akan tampak sedikit lebih redup ketika sebagian besar permukaan Bulan memasuki bayangan penumbra.
“Keredupan ini akan tampak jelas perbedaannya ketika dipotret menggunakan kamera dan dibantu dengan teleskop,” jelasnya.
Untuk melihat fenomena Gerhana Bulan Penumbra, pastikan cuaca cerah, bebas dari polusi cahaya dan penghalang yang menghalangi medan pandang.
