Astronom : Bintang dan Planet Tumbuh Bersama Layaknya Saudara

Ika Fatma Ramadhansari
Senin, 26 Oktober 2020 | 20:40 WIB
Tata Surya/Reuters
Tata Surya/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para astronom menemukan bukti kuat bahwa planet mulai terbentuk saat bintang bayi masih tumbuh dilansir EurekAlert pada Senin (26/10/2020).

Gambar beresolusi tinggi yang diperoleh dengan Atacama Large Milllimeter atau Submillimeter Array (ALMA) menunjukkan cakram proto-bintang muda dengan beberapa celah dan cincin debu.

Hasil temuan ini dipublikasikan melalui Nature pada awal bulan Oktober ini, menunjukkan contoh cincin debu termuda dan paling detail yang bertindak sebagai buaian kosmik, tempat benih planet terbentuk dan bertahan.

Tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Dominique Segura-Cox di Institut Max Planck untuk Fisika Luar Angkasa (MPE) di Jerman menargetkan IRS 63 proto-bintang dengan observatorium radio ALMA.

Sistem ini berjarak 470 tahun cahaya dari Bumi dan terletak jauh di dalam awan antarbintang L1709 yang padat di konstelasi Ophiuchus.

Bintang-proto semuda IRS 63 masih terbungkus dalam selimut gas dan debu yang besar dan masif yang disebut selubung, dan proto-bintang beserta umpan piringan dari reservoir material ini.

Dalam sistem yang lebih tua dari 1.000.000 tahun, setelah proto-bintang selesai mengumpulkan sebagian besar massanya, cincin debu sebelumnya telah terdeteksi dalam jumlah besar.

IRS 63 berbeda, pada usia di bawah 500.000 tahun, ia kurang dari setengah usia bintang muda lainnya dengan cincin debu dan proto-bintang masih akan tumbuh secara signifikan massanya.

"Cincin di piringan di sekitar IRS 63 sangat muda. Dulu kami berpikir bahwa bintang memasuki masa dewasa terlebih dahulu dan kemudian menjadi ibu dari planet yang datang kemudian. Tapi sekarang kami melihat bahwa proto-bintang dan planet tumbuh dan berevolusi bersama sejak awal, seperti saudara kandung," terang Segura-Cox.

Pada masa awal pembentukannya planet menghadapi beberapa masalah serius. Mereka harus tumbuh dari partikel debu kecil, lebih kecil dari debu yang ada di Bumi.

Rekan penulis Anika Schemiedeke di MPE menjelaskan cincin di piringan IRS 63 adalah tumpukan debu yang sangat besar dan siap bergabung menjadi planet. Namun, bahkan setelah debu berkumpul untuk membentuk embrio planet, planet yang masih terbentuk ini bisa menghilang dengan hanyut ke dalam dan dikonsumsi oleh proto-bintang pusat.

Planet mungkin akan bertahan dalam proses ini jika mereka mulai terbentuk sangat awal dan pada jarak yang jauh dari proto-bintang.

TIm peneliti menemukan bahwa ada sekitar 0,5 massa debu Jupiter di cakram muda IRS 63 lebih jauh dari 20 au [2,99 miliar km] dari pusatnya. Jaraknya mirip dengan orbit Uranus di tata surya. Itu belum termasuk jumlah gas, yang bisa menambah material hingga 100 kali lebih banyak.

Diperlukan setidaknya 0,03 massa Jupiter dari material padat untuk membentuk inti planet yang akan menghasilkan gas secara efisien dan tumbuh membentuk planet gas raksasa.

Anggota tim peneliti Jaime Pineda di MPE mengungkapkan hasil ini menunjukkan bahwa penelitian harus fokus pada sistem termuda untuk benar-benar memahami pembentukan planet.

Misalnya ada bukti yang berkembang bahwa Jupiter mungkin benar-benar terbentuk jauh di luar Tata Surya, di Luar orbit Neptunus dan kemudian berimigrasi ke dalam lokasinya yang sekarang.

Demikian pula debu di sekitar IRS 63 menunjukkan bahwa terdapat cukup materi jauh dari proto bintang dan pada tahap yang cukup muda sehingga ada kemungkinan analog Tata Surya ini untuk membentuk planet seperti yang diduga terjadi pada Jupiter.

"Ukuran piringannya mirip dengan tata surya kita, bahkan massa dari proto-bintang hanya sedikit lebih kecil dari Matahari. Mempelajari piringan planet muda terbentuk di sekitar proto dapat memberi kita wawasan penting tentang asal usul sistem tata surya kita sendiri," ungkap Segura-Cox.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper