Televisi Pintar Makin Diminati, Ini Alasannya

Akbar Evandio
Jumat, 23 Oktober 2020 | 07:00 WIB
llustrasi smart TV./istimewa
llustrasi smart TV./istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Internet untuk Segala (IoT) menjadi landasan vendor ponsel pintar mulai merambah sektor televisi pintar (smart TV) untuk membuat merek-merek tersebut makin kuat di pasar.

Pendiri dan pemerhati gawai dari komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian menilai bahwa merek ponsel pintar tidak bisa bertahan hanya dengan perangkat ponsel saja, tetapi harus membuat ekosistem yang saling terhubung.

“Ekosistem smartphone dan IoT akan membuat brand menjadi makin kuat, sekaligus menambah keuntungan dari produk lain. Sebuah brand yang hanya mengandalkan ponsel pintar saja, akan tergerus dan kalah oleh brand yang memiliki ekosistem, karena ke depan, pengguna menginginkan perangkatnya saling terkoneksi dan memberi fungsi lebih,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis, (22/10/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa vendor ponsel pintar akan membuat perangkat IoT yang terdekat, tidak hanya smart TV, tetapi juga smartwatch dan perangkat nirkabel (TWS).

Dia pun meyakini bahwa Indonesia akan masuk menjadi negara dengan minat tinggi akan smart TV. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menggunakan TV konvensional akan berganti ke smart TV.

“Konsepnya sama seperti jaman pengguna featured phone beralih ke smartphone,” katanya.

Fomalhaut Sundamen, Head of TV/AV Product Marketing, Samsung Electronics Indonesia mengamini bahwa smart TV makin diminati oleh masyarakat Tanah Air.

“Samsung masih mendominasi pasar televisi di Indonesia berkat kepercayaan konsumen. Samsung smart TV makin dicari oleh konsumen mendorong kenaikan pangsa pasar Samsung smart TV menjadi 44 persen pada kuartal II/2020,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa kebutuhan konsumen Indonesia terhadap smart TV di Indonesia menunjukkan tren positif 9 persen dibanding kuartal II/2019.

Dia mengatakan bahwa perusahaan optimis bahwa smart TV dapat menjadi pilihan tepat untuk menikmati hiburan terbaik dan bahkan mampu menjadi perangkat pendukung produktivitas anggota keluarga.

Stephanie Sicilia, Head of Public Relations Xiaomi Indonesia menilai bahwa maraknya minat smart TV berkorelasi dengan tumbuhnya jumlah pengguna internet di Indonesia serta cakupan layanan internet kabel yang makin luas.

“Kami optimistis bahwa pasar TV pintar akan terus tumbuh secara eksponensial. Bagi Xiaomi, langkah ini adalah bagian dari strategi ‘Smartphone x AIoT’ yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kehidupan para penggunanya melalui inovasi dan teknologi melalui smartphone, perangkat pintar, dan TV pintar,” ujarnya.

Adapun dia menyebutkan bahwa untuk bisa bersaing melalui TV pintar, Xiaomi memiliki strategi dengan menghadirkan inovasi kepada para penggunanya dengan harga sebenarnya.

“Untuk pasar Indonesia, Xiaomi sudah meluncurkan Mi TV 4 55", 43” dan 32 dan diterima dengan baik. Adapun berbagi data dari laporan finansial kuartal II/2020 dari global bahwa Xiaomi telah mengapalkan 2,8 juta unit TV pintar ke seluruh dunia, menempati peringkat pertama di China dan nomor 5 global,” ujarnya.

PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto pun mengatakan bahwa perusahaan juga menghadirkan smart tv untuk menghubungkan ragam perangkat Oppo melalui payung IoT.

Smart TV menjadi salah satu strategi  kami yang akan menghubungkan perangkat yang bisa saling terhubung dari bagian IoT,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan menghadirkan dua jenis TV yang memiliki nama seri Oppo TV R1 dan S1, dari kedua seri tersebut terdapat tiga model. Namun, dia mengatakan bahwa Oppo akan mengincar level pasar Premium.

“Kami pun mengincar pasar di level premium dan tantangannya untuk memasarkan produk ini di Indonesia, karena masyarakat yang sudah terbiasa dengan segmen entry level,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa  ke depan, OPPO akan berfokus pada tiga tema utama hiburan pribadi, peralatan dan perabot rumah tangga pintar, dan olahraga serta kesehatan.

“Secara bertahap, OPPO akan membangun jajaran produk IoT di seputar tema ini. Kami akan mengintegrasikan konektivitas dengan teknologi mutakhir dan membawa lebih banyak mitra dari seluruh dunia untuk bersama-sama menciptakan sebuah pengalaman cerdas baru yang mengintegrasikan antara perangkat lunak dengan perangkat keras,” kata Aryo.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper