Operator Mitra PJJ Kemendikbud Harus Lebih Dari Satu

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 28 Agustus 2020 | 16:31 WIB
Guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020). Kegiatan MPLS dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020). Kegiatan MPLS dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan kuota internet gratis kepada murid, guru, mahasiswa dan dosen diyakini akan mendongkrak bisnis operator seluler.

Meski demikian, ketersediaan jaringan tanpa putus juga harus menjadi perhatian.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan bahwa operator seluler yang menjadi mitra Kemendikbud dalam program pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan mendapat banyak manfaat.

Pertama, pendapatan operator tersebut diperkirakan akan bertambah dari penjualan layanan data internet yang disalurkan kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen.  

Kedua, moderinisasi dan pembangunan infrastruktur baru, termasuk di daerah 3T (susah sinyal). Program ini akan membuat jaringan operator seluler makin luas sebab mereka memiliki keharusan untuk mencangkup kawasan yang belum memiliki sinyal internet.

Ketiga, edukasi masyarakat dengan teknologi seluler. Hal ini juga mencangkup investasi jangka panjang sebab setelah teredukasi, masyarakat di sana akan makin tergantung dengan jaringan operator tertentu.

“Kemudian citra perusahaan, tambahan pelanggan baru, dan valuasi operator seluler bakal meningkat,” kata Ian kepada Bisnis, Jumat (28/8/2020).  

Meski diprediksi bakal berkah dari program ini, Ian mengusulkan sebaiknya Kemendikbud memilih mitra operator seluler lebih dari satu agar terjadi persaingan yang lebih sehat.

Hal ini juga bertujuan sebagai sistem rekayasan jaringan agar ketika mitra terpilih mengalami gangguan jaringan, operator lain siap untuk memberi bantuan sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.

“Harus beberapa operator, biar ada redundan, dan ada persaingan yang sehat,” tukasnya.

Sekadar catatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berencan memberikan subsidi kuota internet kepada guru, dosen, pelajar. 

Nantinya, setiap siswa akan diberikan kuota internet gratis sebesar 35 GB per bulan. Selain itu, guru mendapat 42 GB, mahasiswa dan dosen sebesar 50 GB per bulan.

Subsidi kuota internet ini bakal diberikan selama 4 bulan, terhitung sejak September hingga Desember 2020. Adapun total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 8,9 triliun.    

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper