Bisnis.com, JAKARTA — Pada 17 Agustus 1970, Uni Soviet meluncurkan wahana antariksa tak berawak Venera 7 ke planet Venus.
Venera 7 adalah salah satu dari beberapa wahana Soviet yang dikirim ke Venus, tetapi yang pertama berhasil melakukan pendaratan lunak sehingga memungkinkan untuk mengirim data kembali ke para ilmuwan di Bumi.
Upaya sebelumnya sebuah wahan Soviet hancur oleh tekanan kuat tak lama setelah memasuki atmosfer Venus.
Perjalanan Venera 7 ke planet kedua dari Matahari berlangsung selama 120 hari dan mencapai atmosfer Venus pada 15 Desember 1970.
Begitu masuk atmosfer, seperti dikutip dari laman wsws.org., wahana tersebut mulai turun ke permukaan planet. Meskipun ada kegagalan dalam parasut yang menyebabkan Venera menabrak permukaan dengan kecepatan lebih tinggi dari yang direncanakan, yang membuat antena menjauh dari Bumi, wahana tersebut masih mengirimkan data yang berguna selama 53 menit.
Para ilmuwan mengetahui bahwa suhu permukaan Venus adalah 475° Celcius (887° Fahreinheit).
Dengan menggunakan data dan pembacaan atmosfer ini, tekanan permukaan di planet ini adalah 9,0 MPa (1.300 psi). Meski sudah diduga, penyelidikan tersebut menegaskan bahwa tidak ada potensi kehidupan manusia untuk bertahan hidup di Venus.
Misi tersebut juga memastikan bahwa planet tersebut tidak dapat menampung air dalam bentuk cair.
Antara 1970 dan 1985 misi Soviet akan mendaratkan total 10 Venera di permukaan Venus. Khususnya pada 1975, Venera 9 akan mengirim gambar pertama dari permukaan planet lain dan pada 1983 Venera 15 akan menggunakan radar untuk membuat pemindaian pemetaan planet dengan resolusi tinggi.
Pendaratan di planet itu penting untuk mengumpulkan informasi konkret tentang tetangga terdekat Bumi itu. Hingga pendaratan Venera 7, satu-satunya informasi yang tersedia berasal dari gambar yang diambil dari pesawat penjelajah yang terbang ribuan mil dari permukaan planet.
Pada saat itu, wahana terdekat AS ke Venus hanya mampu melintas dalam jarak 2.400 mil. Misi-misi ini tidak dapat memberi informasi apa pun tentang permukaan planet karena terus-menerus dikelilingi oleh dinding awan yang tebal.
