Bisnis.com, BANDUNG – Sequoia Capital, perusahaan modal ventura yang bermarkas di Singapura, mengungkapkan bahwa pandemi Covid -19 telah membuat laju perusahaan rintisan berbasis digital makin melesat seiring dengan masifnya pemanfaatan teknologi.
Managing Director Sequoia Capital Abheek Anand mengatakan bahwa Covid-19 telah membuat proses digitalisasi menjadi lebih cepat sekaligus menjadikan model-model bisnis tertentu menjadi usang.
Penyebaran virus Covid-19 melalui sentuhan langsung, membuat masyarakat saling menjaga jarak dalam beraktivitas dan lebih sering berinteraksi melalui teknologi atau kanal digital.
Seiring dengan kebutuhan akan digital yang makin tinggi, kata Anand, para pendiri perusahaan rintisan pun mulai melakukan berbagai inovasi sehingga perusahaan mereka dapat berkembang dari sisi teknologi maupun model bisnis.
“Poin infleksi terjadi di pasar dalam kurun waktu satu dekade atau lebih. Hal itu memberi kita kesempatan untuk berinovasi dan mendisrupsi—yang tentunya sebuah peluang investasi baru perusahaan ventura,” katanya kepada Bisnis, Jumat (24/7/2020).
Pekan lalu Sequoia berhasil menghimpun dana dengan total nilai US$$1,35 miliar dari Sequoia’s Limited Partners.
Dana tersebut rencananya disalurkan ke sejumlah perusahaan rintisan di India dan Asia Tenggara, dalam dua bagian yaitu dana ventura senilai US$$525 juta (Rp7,64 triliun) dan dana tahap lanjutan senilai US$825 juta (Rp12,01 triliun).
Dana ventura adalah pendanaan yang diletakan kepada pemodal ventura—missal, Sequoia India—untuk disalurkan kepada perusahaan rintisan yang umumnya masih dalam tahap awal.
Adapun, dana tahap lanjutan disalurkan oleh investor/perusahaan pemodal ventura kepada perusahaan rintisan yang sudah mapan. Biasanya pendanaan lanjutan ini masuk ke dalam kategori pendanaan tahap seri A ke atas.
Sequoia menilai bahwa wilayah India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sedang mengalami transformasi teknologi yang sangat cepat. Ekosistem perusahaan rintisan di India dan Asia Tenggara berkembang sangat jauh dalam beberapa tahun terakhir.
Anand mengatakan bahwa perseroan tidak memiliki prefensi pada sektor tertentu dalam penyaluran pendanaan. Sequoia membuka diri dalam hal kemitraan dengan berbagai pendiri perusahaan rintisan.