Mayoritas Profesional TI Nyaman Bekerja Jarak Jauh

Akbar Evandio
Senin, 20 Juli 2020 | 15:02 WIB
Ilustrasi work from home/istimewa
Ilustrasi work from home/istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Zoho Corporation dan ManageEngine menemukan 72 persen profesional di bidang teknologi informasi (TI) meyakini manajemen layanan teknologi informasi (ITSM) merupakan langkah efektif dalam lingkungan kerja jarak jauh.  

Rajesh Ganesan, Vice President, ManageEngine mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membawa organisasi TI ke depan hanya dalam waktu singkat.

Menurut hasil survei 'The State of ITSM in the COVID-19 Pandemic', adopsi layanan awan, pengelolaan pengetahuan, dan layanan sendiri menjadikan ITSM jarak jauh lebih mudah.

“Kinerja perusahaan dalam beberapa bulan terakhir terkait pada seberapa baik organisasi TI memampukan kerja jarak jauh, dan tren ini akan terus berlanjut. Seiring dengan bisnis yang terus berjuang untuk bertahan, bersaing dan menjadi pemimpin dalam waktu yang sulit ini, menutup celah-celah teknologi yang disorot dalam survei ini akan menjadi prioritas,” tuturnya lewat rilis resminya, Senin (20/7/2020).

Dia mengungkapkan bahwa seiring dengan mulainya karyawan bekerja di luar perimeter perusahaan, data dan alat-alat yang ada di jaringan menjadi tidak bisa dijangkau.

“Karena itu, mayoritas [78 persen] professional TI mengatasi rintangan ini dengan bertransisi ke layanan-layanan cloud,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia melihat bahwa tim-tim TI global telah mengadopsi alat-alat dan aplikasi-aplikasi baru untuk mengakomodasi tenaga kerja yang tersebar. Ini berujung pada meningkatnya kebutuhan untuk memperbarui artikel pengetahuan dan dokumentasi pengguna untuk mengaplikasikan berbagai teknologi baru.

“Sayangnya, dalam situasi sekarang yang penuh tekanan baru bagi service desk, cukup banyak perusahaan tidak memiliki teknologi layanan sendiri [28 persen] dan agen virtual [24 persen] untuk mengimbangi beban kerja tambahan. Bukti-bukti dari survei ini menunjukkan korelasi tinggi keberhasilan ITSM jarak jauh di berbagai perusahaan yang menggunakannya, sehingga sangat layak untuk berinvestasi dalamnya,” terangnya.

Berdasarkan survei itu, saat ini hanya ada 15 persen perusahaan yang tidak dilengkapi dengan aplikasi dan alat yang dibutuhkan untuk bekerja jarak jauh.

Selain itu, dari sisi masalah keamanan dan tata kelola hanya 40 persen perusahaan yang yakin setuju bahwa mereka dilengkapi untuk menangani peningkatan dalam keprihatinan keamanan dan privasi terkait dengan karyawan yang bekerja di luar kantor.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper