1. Produk Fesyen dan Rumah Tangga Paling Laris di Bukalapak
Bukalapak mencatatkan pertumbuhan transaksi sekitar 15-20 persen selama masa pandemi virus corona (Covid-19).
VP of Merchant Bukalapak Kurnia Rosyada mengatakan produk-produk dari kategori fesyen dan produk rumah tangga menjadi yang paling banyak terjual.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Penelitian Harvard: Virus Corona Dimulai Agustus 2019, Benarkah?
Ada kritik terhadap sebuah studi dari Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa virus corona mungkin ada di kota Wuhan China pada awal Agustus tahun lalu.
Dikutip dari BBC Minggu (14/6/2020), Studi oleh Universitas Harvard, yang telah memperoleh publikasi awal bulan ini telah dihentikan oleh China. Metodologi yang digunakan dalam riset tersebut ditentang oleh para ilmuan independen.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Ini Cara Nonton Youtube Tanpa Iklan Gratisan
Tak dapat dipungkiri jika penayangan iklan di sela-sela video yang diputar di Youtube amat mengganggu. Iklan dalam bentuk video itu bisa muncul di awal, akhir, atau bahkan di tengah-tengah pemutaran video.
Memang, penayangan iklan di Youtube bisa saja dilewatkan dengan menekan kolom "Lewati Iklan" di bagian kanan bawah pemutar video. Namun, biasanya Anda harus menunggu sampai dengan lima detik terlebih dahulu sebelum kolom tersebut.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Ketika Alam Semesta Berada Pada Masa Kegelapan, 13 Miliar Tahun Lalu
Pada masa sekarang ini, langit malam dihiasi oleh indahnya gemerlap bintang-bintang yang juga menjadi sumber cahaya. Akan tetapi, ketika alam semesta masih dalam masa pertumbuhan ada masa ketika galaksi tidak memiliki bintang sama sekali.
Masa itulah yang disebut sebagai masa kegelapan (dark age) alam semesta. Para ilmuwan dari seluruh dunia terus berupaya mendeteksi, mengukur, dan mempelajari sinyal yang ada dari era tersebut, yang diperkirakan berusia 13 miliar tahun lalu.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Aplikasi Pelacak Covid-19 Buatan Jerman Segera Meluncur Pekan Ini
Jerman akan menjadi negara berikutnya yang meluncurkan aplikasi pelacak Covid-19 di Eropa setelah Italia.
Dilansir dari Engadget pada Senin (15/6/2020) Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengkonfirmasi bahwa aplikasi pelacak Covid-19 yang dikembangkan oleh Pemerintah Jerman akan diluncurkan pada pekan ini. Adapun, sebuah laporan mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut akan diluncurkan pada 16 Juni 2020.
Baca berita lengkapnya di sini.