Aplikasi Pelacak Covid-19 Buatan Jerman Segera Meluncur Pekan Ini

Rezha Hadyan
Senin, 15 Juni 2020 | 12:21 WIB
Tenaga medis penanganan Covid-19 di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. istimewa
Tenaga medis penanganan Covid-19 di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Jerman akan menjadi negara berikutnya yang meluncurkan aplikasi pelacak Covid-19 di Eropa setelah Italia.

Dilansir dari Engadget pada Senin (15/6/2020) Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengkonfirmasi bahwa aplikasi pelacak Covid-19 yang dikembangkan oleh Pemerintah Jerman akan diluncurkan pada pekan ini. Adapun, sebuah laporan mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut akan diluncurkan pada 16 Juni 2020.

Seperti Italia dan beberapa negara lainnya, aplikasi pelacak Covid-19 dari Negeri Bavaria menggunakan pendekatan desentralisasi terhadap data yang mungkin melindungi privasi lebih baik daripada metode yang digunakan oleh sejumlah negara, salah satunya seperti Australia.

Aplikasi ini dimaksudkan untuk melengkapi pelacakan kontak konvensional yang mana petugas menjangkau orang-orang yang terindikasi kontak langsung dengan pengidap Covid-19. Dengan demikian mereka yang terpapar akan lebih mudah dilacak untuk kemudian diisolasi agar gelombang kedua penyebaran virus tak terjadi.

Spahn menjelaskan aplikasi pelacak Covid-19 yang dikembangkan lewat kerjasama dengan Deutsche Telekom dan SAP ini menggunakan radio jarak pendek bluetooth untuk mendeteksi dan menghubungi orang yang berisiko terpapar virus. Aplikasi tersebut juga diklaim tidak bergantung pada database terpusat.

Peluncuran aplikasi pelacak Covid-19 oleh Jerman merupakan tindak lanjut dari pencabutan peringatan perjalanan untuk negara-negara Uni Eropa dan Inggris mulai 15 Juni 2020. Pemerintah Jerman akan menggantinya dengan saran perjalanan khusus untuk masing-masing negara dan wilayah.

Selain itu, peluncuran aplikasi tersebut juga dilakukan untuk persiapan penyelenggaraan Internationale Funkausstellung Berlin (IFA), pameran industri tertua di Jerman pada September mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper