Bisnis.com, JAKARTA -- Pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital di Tanah Air memerlukan data yang akurat terkait dengan talenta di sektor tersebut.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan data yang akurat diperlukan untuk menghitung proyeksi jumlah talenta yang diperlukan dan bisa disediakan di masa mendatang. Di sisi lain, ketersediaan data juga dibutuhkan agar seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan talenta digital dapat mengambil strategi yang terukur dan tepat.
"Kita harus tahu apa yang menjadi kebutuhan atau jenis talenta digital yang dibutuhkan saat ini maupun masa depan. Ini akan menyangkut teknologi yang menjadi tren di dunia dan teknologi apa saja yang akan kita adopsi dan kita manfaatkan untuk kemajuan Indonesia," ujar Heru kepada Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).
Selanjutnya, kata Heru, keakuratan data juga harus disertai dengan kualitas pengembangan talenta. Pasalnya, laju perkembangan di sektor teknologi sangat pesat sehingga menuntut pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital yang berkelanjutan, terutama dari segi keilmuan yang akan diajarkan.
"10 tahun lalu kita masih bicara 3G, tapi kemudian bergerak menjadi 4G, dan [saat ini] kita bersiap masuki 5G. Sehingga, meski punya SDM bertalenta 4G, kita juga harus selalu melakukan upgrade standar keilmuan agar sesuai dengan kebutuhan," lanjutnya.
Selain itu, pemerintah dinilai harus menyediakan insentif karena pengembangan talenta digital yang dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Pemberian insentif, dan tentunya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, diyakini dapat mengakselerasi peningkatan jumlah talenta digital hingga 5 juta talenta dalam 1 tahun.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Cloud Comuputing Indonesia (ACCI) mengatakan upaya pengembangan talenta digital juga mulai menjadi fokus pelaku industri pangkalan data (data center) tahun ini.
Hal tersebut, ujar Alex, dilakukan oleh para pelaku industri melalui berbagai kegiatan literasi, baik di sektor keamanan siber maupun industri 4.0.
"Terkait dengan hal tersebut, ACCI menargetkan dapat melibatkan paling sedikit 10.000 peserta pada 2020," ujar Alex kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Perlu diketahui, beban mengejar target talenta digital di Tanah Air cukup berat. Pada 2030, Indonesia disebut-sebut memerlukan 9 juta talenta digital, sedangkan kemampuan pemerintah dalam satu tahun hanya memproduksi 600.000 talenta melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Saat ini, jumlah talenta digital di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta orang di segala lini bisnis.