Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan meluncurkan program unggulan AI Talent Factory dalam rangka mempercepat pembentukan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) sekaligus memangkas kesenjangan talenta digital.
Wamenkomdigi Nezar Patria mengatakan pemerintah telah memproyeksikan kebutuhan talenta digital Indonesia untuk 2030 sebanyak 12 juta orang, yang kini baru berjumlah 9,3 juta talenta yang tersedia.
AI Talent Factory juga difungsikan untuk menjembatani defisit sekitar 2,7 juta talenta tersebut. Harapannya, ketika kebutuhan insan digital sudah terpenuhi, mereka akan membawa dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi digital nasional.
“Kalau kebutuhan talenta digital tercapai, setidaknya kita bisa manfaatkan penggunaan AI itu untuk memberi dampak secara ekonomi juga. Untuk sekarang, Indonesia sudah berkontribusi sebesar 40% terhadap ekonomi digital ASEAN,” kata Nezar, dikutip Selasa (22/7/2025).
Nezar pemerintah sudah melakukan upskilling digital talent sejak 5 tahun terakhir, dan sekarang, Komdigi sedang terus bekerja intens menyelesaikan proses AI Talent Factory.
Program pengembangan bakat digital yang diadakan selama 5 tahun terakhir yang dimaksud adalah Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
AI Talent Factory sendiri diharapkan menjadi akselerator tahap lanjut dari seluruh inisiatif pengembangan yang dilakukan Komdigi.
Nezar juga mengatakan, Program AI Talent Factory akan menjadi penghubung antara talenta digital dengan industri, harapannya adalah agar mereka dapat memecahkan masalah dengan mengadopsi AI di masing-masing sektor.
Talenta yang dilatih melalui program tersebut nantinya akan diarahkan untuk terlibat langsung dalam proyek strategis nasional, mencakup sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, layanan keuangan, hingga pertanian.
Selain mengadakan program pengembangan pada sumber daya manusia, Komdigi juga tengah merancang kebijakan strategis untuk memperkuat ekosistem digital nasional, termasuk infrastruktur dan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan AI.
Kementerian tersebut tengah menyiapkan Peta Jalan AI, juga berencana mengusulkan pembuatan Peraturan Presiden untuk adopsi teknologi AI untuk dapat dikembangkan dan digunakan di berbagai sektor.
Sebelumnya, pada acara Datathon 2025 yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Depok, Nezar Patria juga menegaskan arti penting pembangunan sumber daya manusia yang unggul di bidang AI.
Hal itu menjadi bagian dari agenda nasional di bawah kepemimpinan presiden Prabowo Subianto, dan menurutnya, langkah ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital, serta pembangunan talenta digital sesuai dengan misi “Asta Cita”. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)