Bisnis.com, JAKARTA — Zebra Technologies Corporation menunjuk Ben Marvin Tan sebagai Country Manager pertamanya di Indonesia sebagai upaya perusahaan dalam mengembangkan dan menerapkan strategi penjualan di Indonesia.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (21/8), Regional Director – Asia Tenggara, Zebra Technologies Asia Pasifik, Lim Fang How, mengatakan penunjukkan Ben Marvin Tan merupakan penekanan perusahaan solusi end-to-end tersebut untuk lebih serius merambah pasar digital Indonesia yang diperkirakan akan menciptakan peluang ekonomi hingga Rp 2,3 kuadrilliun atau setara US$172 miliar pada 2030.
"Kehadiran Ben Marvin Tan di lapangan juga akan memungkinkan Zebra menjadi lebih dekat dengan mitra yang bekerja sama erat dengan perusahaan untuk mengembangkan solusi-solusi yang disesuaikan dengan industri bagi para pelanggan akhirnya," ujarnya, Rabu (21/8/2019).
Selaku Country Manager baru, Tan menilai penunjukkan terhadap dirinya sebagai komitmen Zebra untuk membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dalam memulai perjalanan transformasi digital menuju negara pusat digital di Asia Tenggara pada 2020.
"Sebagai penyedia inovasi utama di berbagai industri, Zebra mempererat kerja sama dengan mitra lokal untuk membantu pelanggan akhir kami dalam mencapai efisiensi yang lebih besar dengan memberi mereka solusi terbaik untuk membuat keputusan bisnis yang penting," ujar Tan.
Sebagai informasi, Ben Marvin Tan yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam penjualan di bidang TI, sebelumnya pernah menduduki beragam jabatan teratas di perusahaan-perusahaan TI terkenal, di antaranya Palo Alto Networks, VMWare, Oracle dan IBM.
Zebra sendiri sejauh ini telah memiliki lebih dari 10.000 mitra di 100 negara dengan produk-produk solusi end-to-enduntuk kebutuhan industri yang menghubungkan antara pengguna, aset, dan data guna membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis.
Adapun, solusi-solusi yang ditawarkan perusahaan yang masuk dalam daftar America’s Best Employers dari Forbes selama tiga tahun terakhir tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan pengalaman belanja, melacak dan mengelola inventaris, serta meningkatkan efisiensi rantai pasokan dan perawatan pasien.