Pasar Kamera di Indonesia Mulai Lesu, Penjualan Tahun Ini Ditaksir Susut 30%

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 25 Juli 2019 | 11:23 WIB
Model mengoperasikan kamera DSLR terbaru EOS 6D Mark II dan lensa EF 85mm f/1.4L IS USM saat peluncurannya di Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (27/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Model mengoperasikan kamera DSLR terbaru EOS 6D Mark II dan lensa EF 85mm f/1.4L IS USM saat peluncurannya di Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (27/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Datascrip menargetkan penjualan kamera untuk semua jenis  sebanyak 120.000 unit pada 2019 ini, target ini menyusut 25%—30% dibandingkan dengan target yang ditetapkan preseroan pada 2018 lalu.   

Divison Manager PT Datascrip Sintra Wong mengatakan, penurunan target yang ditetapkan perseroan disebabkan oleh kondisi perekonomian dalam dan luar negeri yang tidak stabil.

Sintra menuturkan berdasarkan perhitungan yang dilakukan perseroan, pasar kamera pada tahun ini diperkirakan akan turun sekitar 20%—30% dibandingkan dengan tahun lalu.   

“Kami lihat ada pelambatan perekonomian di Indonesia dan global, perekonomian saat ini [masih] labil baik di luar negeri ataupun dalam negeri ,” kata Sintra kepada Bisnis,com, Rabu (24/7/2019).

Sintra menambahkan pada 2018, pasar kamera di Indonesia masih mencapai 350.000 unit, angka tersebut  diperkirakan terpangkas sebanyak 90.000 unit  pada tahun ini, sehingga hanya mencapai 260.000 unit.

Menurutnya, penyusutan terjadi di semua jenis kamera seperti kamera  SLR, kamera saku digital, kamera compact dan kamera mirrorless.     

Mirrorless ada penurunan, namun itu yang paling kecil penurunannnya, karena itu [kamera mirrorless] pasarnnya sendiri masih baru, dan kami harapkan memang di situ yang berkembang,” kata Sintra.  

Sintra mengatakan kamera saku digital dan kamera compact merupakan jenis kamera yang paling terkena dampak perkembangan teknologi ponsel pintar. Dia menduga masyarakat lebih memilih membeli ponsel pintar dibandingkan kamera compact.

Dia mengatakan penurunan penjualan pasar kamera compact sekitar 35% pada tahun  lalu. Adapun pada tahun ini, dia mengatakan dari 120.000 unit target penjualan kamera Canon, sebanyak 40.000 ditargetkan berasal dari jenis kamera compact.

“Penurunan drastis tahun lalu ada di kamera compact dan SLR, sedangkan kamera mirrorless turun hanya sedikit,” kata Sintra.

Dia mengatakan kamera mirroless dan kamera SLR belum tergantikan oleh ponsel pintar, karena teknologi yang dimiliki SLR dan mirrorless lebih tinggi dari teknologi kamera di ponsel pintar.

Di samping itu, sambungnya, sejumlah professional juga masih membutuhkan kamera SLR maupun kamera mirrorless.

“Penurunan kamera compact juga menjadi salah satu penyumbang penurunan penjualan kamera,” kata Sintra.

Adapun mengenai peluncuran kamera printer baru Cannon iNSPiC [S] dan iNSPiC [C], dia mengatakan hal tersebut lebih mengarah pada peluang pasar yang besar, bukan untuk menggantikan kehadiran kamera compact.

Dia mengakui dengan kualitas resolusi kamera hanya 5—8 megapixel, iNSPiC tidak dapat menandingi kamera di ponsel pintar. Meski demikian, dia mengatakan hadirnya kamera ini karena ada kebutuhan dari pengguna, khususnya milenial, yang menyukai sesuatu hal yang berbeda.

Kameranya  hanya fokus untuk senang-senang, bukan untuk menghasilkan kualitas foto yang prima, Ini model baru di Cannon. Dulunya iNSPiC P hanya untuk printer,” kata Sintra.

Sintra menambahkan model baru ini juga tidak memiliki target penjualan karena pasar untuk kamera printer saat ini masih sangat sedikit.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper