1. Segera Disidang, Grab Terancam Denda Rp25 Miliar. Ini Masalahnya
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) segera menjadwalkan persidangan dugaan praktik bisnis tak sehat dengan terlapor Grab Indonesia dan PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) selaku mitra.
KPPU mengungkapkan adanya dugaan kuat terkait dengan perlakuan diskriminatif Grab yang mengistimewakan mitra pengemudi dari TPI dibandingkan mitra individual.
Baca selengkapnya di sini.
2. The FIT Company Akuisisi 3 Startup Lokal Bidang Kesehatan
Dalam rangka pengembangan ekosistem wellness di Indonesia, The FIT Company resmi mengakuisisi tiga startup lokal, yaitu Slim Gourmet, Wellnez Indonesia, dan FITCO.
“The FIT Company didirikan berdasarkan sebuah mimpi besar. Kami ingin membuat 250 juta masyarakat Indonesia hidup secara aktif dan sehat. Melalui ekspansi yang kami lakukan, kami berusaha untuk mewujudkan mimpi ini melalui ekosistem wellness yang tengah kami kembangkan untuk masyarakat Indonesia,” kata Jeff Budiman selaku CEO dan Co-founder The FIT Company dalam siaran pers, Rabu (17/7/2019).
Baca selengkapnya di sini.
3. Survei Qualcomm: Aplikasi Digital Kurangi Dampak Bencana
Hasil studi Qualcomm Incorporated, melalui inisiatif Wireless Reach dan Atma Connect, menyebutkan penggunaan aplikasi digital bernama AtmaGo dalam penanggulangan bencana telah mengurasi risiko dampak bencana terhadap kesehatan dan memperpanjang usia, serta mengurasi kerugian ekonomi akibat bencana.
AtmaGo merupakan aplikasi mitigasi bencana yang diluncurkan oleh Atma Connect melalui kerja sama dengan Qualcomm Incorporated melalui inisiatif Qualcomm Wireless Reach yang menjadi semacam jejaring sosial bagi komunitas yang bisa diakses melakui aplikasi android atau pun situs jejaring.
Baca selengkapnya di sini.
4. MNC Keberatan Frekuensi 2,6 GHz Dipakai untuk 5G
PT MNC Sky Vision Tbk, memastikan pemanfaatan teknologi 5G di frekuensi 2,6 GHz sulit terealisasi, selama Satelit SES7 masih beroperasi.
Muharzi Hasril, Corporate Secretary PT MNC Sky Vision Tbk, mengatakan bahwa pihaknya masih menggunakan frekuensi 2,6 GHz hingga 2028.
Baca selengkapnya di sini.
5. Begini Ulah Malware Curi Data Pengguna Whatsapp
Aplikasi digital berpa layanan pesan terpopuler, Whatsapp dan Telegram, tengah diguncang isu peretasan. Ada sejumlah peretas yang mengirimkan malware untuk mencuri data pengguna Whatsapp dan Telegram.
Seperti diketahui, Whatsapp dan Telegram memang punya sistem enskripsi end-to-end yang membuat semua data terenskripsi ketika sedang dikirimkan. Namun, bukan berarti data itu tidak bisa dibobol. Peneliti keamanan keamanan dari Symantec mengungkap salah satu skenario cara hacker membobol data pengguna.
Baca selengkapnya di sini.