WhatsApp dkk. Dibatasi, Pelanggan XL Kembali ke Telepon dan SMS

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 24 Mei 2019 | 09:07 WIB
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Trafik layanan data PT XL Axiata Tbk. tergerus sejak pemerintah membatasi akses atas fitur media sosial dan pesan instan. Di sisi lain, trafik layanan suara dan SMS justru meningkat.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan seiring adanya pembatasan akses media sosial kemarin, trafik data di perseroan mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan hari biasa.

Dia menuturkan dari seluruh aplikasi yang paling sering digunakan oleh pelanggan XL Axiata, aplikasi WhatsApp mengalami penurunan yang tertajam hingga 50%.

 “Total Trafik harian turun sekitar lebih dari 10%, karena di dalam aplikasi social media banyak konten berupa gambar, video dan streaming video,” kata Ayu kepada Bisnis, Kamis (23/5/2019).

Ayu menambahkan meskipun sejumlah pelanggan memanfaatkan virtual private network (VPN) agar bisa mengakses video dan foto di media sosial, tetapi hal tersebut tidak berdampak terhadap peningkatan lalu lintas. VPN adalah suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik (internet).

“Secara total harian masih terlihat turun,” kata Ayu.

Meskipun demikian Ayu mengakui selama terjadi pembatasan akses media sosial, trafik layanan legacy di perseroan pada 22 Mei kemarin mengalami pertumbuhan hingga 20% dibandingkan dengan hari biasa.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu ke depan masyarakat akan kesulitan untuk mengunggah dan mengunduh konten video dan foto di sejumlah aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp.

Dia mengatakan pembatasan dilakukan sementara dan secara bertahap demi terciptanya kondisi yang kondusif.

Rudiantara menjelaskan pembatasan juga memiliki tujuan untuk menekan penyebaran konten negatif yang awalnya disebarkan lewat aplikasi seperti instagram, facebook dan twitter dalam bentuk meme, foto dan video.

”Jadi teman-teman akan mengalami perlambatan kalau kita download atau upload video, kemudian juga foto ,” kata Rudiantara.

Rudiantara mengatakan video dan foto merupakan sarana yang paling cepat dalam membakar emosi khalayak, sehingga perlu diambil tindakan dengan membatasi penyebaran konten tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper