CCTV Sudah Ketinggalan Zaman, Sekarang Zaman VSaaS

Deandra Syarizka
Jumat, 5 April 2019 | 10:45 WIB
Petugas memantau kondisi lalu lintas melalui monitor kamera pengawas (CCTV) berpengeras suara saat uji coba di ruang Network Operation Center (NOC) Unit Pelayanan Sistem Pengendali Lalu Lintas (UP SPLL) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (4/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memantau kondisi lalu lintas melalui monitor kamera pengawas (CCTV) berpengeras suara saat uji coba di ruang Network Operation Center (NOC) Unit Pelayanan Sistem Pengendali Lalu Lintas (UP SPLL) Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rabu (4/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, MANGUPURA — Industri kamera pengawas (video surveillance) global berubah dengan cepat.  Pertumbuhan pasar untuk peralatan kamera pengawas konvensional makin lambat, sedangkan pasar layanan serupa (video surveillance as a service) tumbuh pesat.

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan, komputasi awan, internet of things, dan cybersecurity turut mengubah lanskap  industri keamanan kamera video pengawas secara global.

Senior Analyst Security Technology IHS Markit Tommy Zhu memaparkan, pasar industri VSaaS global pada 2018 diperkirakan sebesar US$1,1 miliar, dan berpotensi tumbuh sebesar 18,9% per tahun hingga 2022 mendatang.

Menurutnya, Asia merupakan pasar terbesar untuk industri ini, dengan nilai pasar mencapai US$660 juta pada 2018, diikuti oleh Amerika sebesar US$378juta, dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sebesar US$36 juta.

Data IHS Markit menunjukkan pasar  kamera video pengawas (video surveillance) Tanah Air diproyeksi tumbuh di kisaran 11,6% per tahun, atau di atas rata-rata pertumbuhan tahunan pasar global sebesar 7,5% dalam rentang waktu 2017 hingga 2022. 

Tommy menyatakan, pasar global untuk kamera video pengawas pada 2017 senilai US$16,8 miliar, dan berpotensi tumbuh hingga mencapai US$24,1 miliar pada 2022.

Ditilik dari kawasannya, China menjadi pasar terbesar dengan nilai US$7,3 miliar pada 2017 atau menyumbang 44% dari pasar global, diikuti oleh Amerika sebesar US$4,1 miliar, Eropa, Timur Tengah dan Afrika senilai US$2,9 miliar dan Asia sebesar US$2,5 miliar.

“Sejumlah negara di Asia memiliki pertumbuhan pasar yang mengesankan seperti India 12,7%, Vietnam 11,1%, Indonesia 11,6% dan Thailand 9,7%  didorong karena pertumbuhan ekonomi dan investasi yang besar di bidang infrastruktur,”  ujarnya.

“Perkembangan  teknologi yang mentransformasi seperti kecerdasan buatan, komputasi awan, internet of things, konektivitas dan jaringan internet kini turut melahirkan peluang baru dalam produk dan solusi teknologi di industri kamera pengawas,” ujarnya dalam Milestone Integration Platform Symposium (MIPS) APAC, Kamis (4/4/2019). 

Dia menyatakan,  dengan berbagai teknologi pelengkap yang terhubung dengan internet,  VSaaS  tak hanya berfungsi untuk keamanan seperti mencari pelaku kejahatan, tetapi juga memiliki nilai tambah untuk meningkatkan bisnis pelaku usaha khususnya di bidang logistik, kemasyarakatan, dan ritel.

Di bidang kemasyarakatan, misalnya,  VSaaS dapat menganalisis data pelat kendaraan bermotor, trafik lalu lintas, hingga  mendeteksi potensi kebakaran, sementara di bidang ritel dapat membantu menganalisis profil dan kebiasaan berbelanja pembeli, sehingga pelaku usaha dapat membuat promosi yang lebih efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper