Gugat Paten, Qualcomm Cari Larangan Terbatas Pengiriman iPhone

Agne Yasa
Sabtu, 8 Juli 2017 | 00:44 WIB
Kantor pusat Apple Inc di California, AS/Reuters-Noah Berger
Kantor pusat Apple Inc di California, AS/Reuters-Noah Berger
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Qualcomm Inc. menuntut Apple Inc. atas pelanggaran paten, kabar terbaru dalam pertempuran hukum yang semakin pahit mengenai apakah Apple harus membayar teknologi Qualcomm yang digunakan di iPhone.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (7/7/2017), produsen chip tersebut mengklaim bahwa Apple melanggar enam paten yang mencakup berbagai aspek teknologi telepon genggam.

Qualcomm juga meminta Komisi Perdagangan Luar Negeri Amerika Serikat di Washington untuk menghentikan versi iPhone yang tidak dibangun dengan chipnya dari memasuki negara tersebut.

Strategi hukum Qualcomm memiliki dua tujuan yaitu meningkatkan tekanan pada Apple untuk membayar dan menunjukkan bahwa pembuat chip berbasis San Diego ini masih membuat teknologi terdepan daripada memerah susu penemuan lama, seperti yang telah dikenakan Apple.

"Mereka memanfaatkan teknologi baru ini dan mereka tidak membayarnya. Kami saat ini, kami baru dan kami akan terus meningkatkan nilai pengalaman," ujar Penasihat Umum Qualcomm, Don Rosenberg.

Juru bicara Apple mengatakan perusahaan selalu bersedia membayar tingkat yang adil untuk teknologi standar yang digunakan dalam produknya dan berusaha untuk bernegosiasi dengan Qualcomm untuk persyaratan perizinan yang adil selama bertahun-tahun tanpa keberhasilan.

Pada Mei lalu, Chief Executive Officer Tim Cook mengatakan kepada analis dan investor bahwa dia tidak percaya bahwa pengadilan akan memutuskan untuk memerintahkan iPhone tanpa adanya penawaran yang adil dari Qualcomm.

Sengketa hukum yang lebih luas berkisar pada hak paten yang membiarkan Qualcomm mengurangi penjualan setiap smartphone modern, bahkan jika perangkat itu tidak memiliki chipnya. Apple berpendapat sistem ini tidak adil dan Qualcomm telah menggunakan pengaruh lisensi untuk secara tidak sah membantu unit semikonduktornya.

"Ini bukan pertanda baik untuk kesepakatan yang cepat dan mudah," kata Will Stofega, seorang analis di IDC Corp.

Dia mengatakan intinya Apple menginginkan harga yang lebih rendah dan Qualcomm mengatakan tidak.

"Ini adalah masalah yang sangat besar dan mereka siap untuk bertarung," katanya.

Apple telah memotong pembayaran lisensi teknologi ke Qualcomm dan mengajukan tuntutan antimonopoli yang menuduh pembuat chip mencoba memonopoli industri ini.

Pukulan terhadap bisnis pembuat chip paling menguntungkan mendorong perusahaan tersebut untuk meningkatkan pertarungan melawan Apple untuk memperbaiki posisi negosiasi. Qualcomm juga menghadapi pengawasan ketat di seluruh dunia untuk praktik bisnisnya.

Rosenberg menyamakan kasus Qualcomm melawan Apple dengan pertarungan Apple yang telah lama berjalan melawan Samsung Electronics Co.

"Mereka percaya mereka memiliki hak untuk mendapatkan bayaran saat seseorang menggunakan teknologi mereka dan menggunakannya. Begitu juga kita," kata Rosenberg.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper