Bisnis.com, JAKARTA--Produsen chipset Intel Indonesia dan Qualcomm menyatakan tengah mengincar pasar komputer server sejalan dengan semakin banyak data beredar yang diprediksi IDC mencapai 44 triliun GB data global pada 2020.
Harry Nugraha, Country Manager Intel Indonesia mengemukakan sepanjang tahun ini perusahaan pencipta prosesor tersebut akan memfokuskan bisnisnya untuk mengembangkan prosesor yang dapat diimplementasikan pada komputer server. Menurutnya, pasar komputer server masih sangat potensial sejalan dengan tingkat pertumbuhan Internet di Indonesia.
"Selain fokus pada bisnis prosesor untuk PC, kami melihat ke depan ada beberapa bisnis yang besar seperti cloud, data center, konektivitas 5G dan masih banyak lagi, kami akan coba masuk ke sana," tuturnya di Jakarta, Rabu (15/3).
Dia mengatakan perkembangan broadband yang semakin baik dewasa ini dinilai juga telah membuat layanan komputasi awan bergeser dari komputer ke smartphone. Pasalnya, dia menjelaskan pengguna Internet lebih didominasi pengakses dari ponsel dibandingkan melalui komputer.
"Broadband saat ini pengaruhnya besar sekali pada bisnis, ya. Sekarang kan banyak sekali komputasi yang awalnya di komputer lalu berubah ke smartphone," katanya.
Kendati demikian menurutnya, pasar komputer tidak akan tergerus oleh pasar smartphone yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia. Dia menjelaskan setiap device memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan kemampuan perangkat tersebut.
"Kan peruntukannya beda masing-masing, ya. Misalnya kalau kita butuh editing foto atau video dengan kualitas tinggi, ya pakai komputer," ujarnya.
Dia optimistis tahun ini pihaknya dapat merambah pasar komputer server yang pangsa pasarnya dinilai semakin besar di Indonesia. Menurutnya, Intel akan mengeluarkan sejumlah chipset yang dapat digunakan tidak hanya untuk pasar komputer server tetapi juga untuk perangkat Internet of Things (IoT).
"Tahun ini rencananya akan mulai mengarah ke sana. Jadi tunggu saja ya," ujarnya.
Sementara itu, Country of Manager Qualcomm Indonesia Shannedy Ong berpandangan dewasa ini tren IoT tengah naik daun di Indonesia. Menurutnya meskipun tren kenaikan perangkat IoT masih belum terlihat jelas saat ini, namun dia memprediksi ke depan akan booming.
"Saya melihat memang trending IoT ini sedang naik daun ya. Kalau sekarang di Indonesia memang belum terlalu kelihatan, tapi slowly itu akan naik trennya," tuturnya.
Selain IoT, menurutnya, pasar komputer server juga tengah mengalami pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Dia mengatakan Qualcomm dewasa ini juga akan memfokuskan bisnisnya ke komputer server tersebut.
"Beberapa teknologi lainnya yang sudah mulai terlihat naik, itu ada komputer server juga ya. Kami sudah main di sektor itu lumayan lama, portopolio kita sudah mencangkup itu semua," tukasnya.
Sebelumnya dia juga mengungkapkan Qualcomm global telah menanamkan investasi untuk pusat riset dan pengembangan (R&D) sebesar US$4 miliar. Menurutnya, R&D tersebut dibuat untuk menciptakan chipset yang dapat diadopsi oleh sejumlah perangkat IoT.