Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) akan menggelar pertemuan operator pemegang spektrum dalam frekuensi 1.800 megahertz pada Senin (26/1/2015), untuk membahas letak posisi spektrum menyusul rencana penataan frekuensi yang ditenggat 31 Januari 2015.
Ketua ATSI Alexander Rusli mengakui keempat operator yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hutchison 3 Indonesia, beserta PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), akan menggelar pertemuan hari ini.
"Kami akan bertemu Senin depan [26/1] dalam internal ATSI, untuk membicarakan opsi penataan spektrum frekuensi 1.800 MHz," ujarnya yang dikontak Bisnis.com, Sabtu (24/1/2015).
Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi membenarkan adanya pertemuan. "Namun saya berhalangan hadir, pertemuan akan diwakilkan oleh Dian Siswarini [Wakil Presiden Direktur]," jelasnya.
Di sisi lain, M. Budi Setiawan Direktur Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo menyatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan tenggat waktu hingga akhir bulan, atas tiga opsi yang telah ditawarkan.
"Kami tunggu hingga 31 Januari 2015. Bila tak ada kesepakatan diantara operator, Kemkominfo akan langsung memilih untuk menetapkan penataan berdasarkan satu diantara ketiga opsi yang ditawarkan," ujarnya.
Dia menjelaskan posisi spektrum beserta konvergensi teknologi netral ditetapkan paling lambat semester I/2015. "Februari mendatang, akan dirumuskan penataanya. Setelahnya, sebagian spektrum diberi status netral bersyarat. Paling lambat, Juni-Juli, 1.800 MHz sudah netral sehingga operator bisa gelar 4G-LTE."