PERSAINGAN SMARTPHONE: Motorola Kalahkan Nokia di Pasar India

Lukas Hendra TM
Senin, 4 Agustus 2014 | 09:49 WIB
 Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan digital asal Amerika Serikat Motorola akhirnya merangsek di pasar smartphone India, setelah mengalahkan Nokia pada penjualan ponsel pintar itu kuartal II/2014.

Motorola sukses mengapalkan 955.650 unit pada periode tersebut, sedangkan Nokia hanya membukukan penjualan 633.720 unit. Padahal, pada kuartal I 2014, Nokia masih mencokol di atas Motorola dengan mencatat penjualan 583.160 unit sementara Motorola hanya 379.310.

Analis dari Canalys seperti dikutip Gsmarena.com mengungkapkan penjualan Motorola mulai merangsek naik pada semester I 2014 untuk pasar global dengan membukukan 1,33 juta sedangkan Nokia hanya 1,12 juta unit.

“Salah satu alasannya adalah kesuksesan penjualan Moto G dan Moto E dengan harga yang terjangkau di pasar India,” ujar analis itu seperti dikutip dari gsmarena.com, Senin (4/8/2014).

Padahal, dengan harga sekitar US$32 per unit, pabrikan asal China seperti Xiaomi dengan Mi3 dan Asus dengan Zenfone 5 sebenarnya memberikan tawaran spesifikasi lebih baik dengan harga yang lebih kompetitif.

Namun, dengan kesuksesan meraih pasar India, Motorola kini berada di peringkat ketiga pasar smartphone android setelah Samsung serta Micromax and Karbon yang membukukan penjualan global 4,4 juta dan 3,1 juta.

Akuisisi

Ambisi perusahaan asal China Lenovo untuk mengakuisis Motorola Mobility dari Google masih menunggu persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat kendati Uni Eropa telah menyetujui akuisisi tersebut.

Bisnis.com mencatat pada Januari 2014, Lenovo mengajukan akuisisi Motorola dengan harapan adanya peningkatan pasar smartphone. Rencananya, Motorola akan memperluas pasar Lenovo di Amerika Serikat dan Eropa.

Techtimes.com menulis Uni Eropa menganggap akuisisi Lenovo atas Motorola tidak akan mencakup bagian besar dari pasar smartphone sehingga tidak berdampak signifikan bagi kompetitor. Alasan inilah yang kemudian mendatangkan persetujuan atas akuisisi itu.

Namun, hingga kini perusahaan asal China itu, Lenovo, masih menunggu persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat. Perusahaan berharap bisa mendapatkan persetujuan itu secepatnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Nurbaiti
Sumber : gsmarena.com/techtimes.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper