Malaysia Rayu Asing Bangun Pabrik Semikonduktor, Tawarkan Insentif

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 22 Mei 2025 | 15:30 WIB
Memory chips yang dipajang dalam Semiconductor Exhibition (SEDEX) di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (23/10/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho
Memory chips yang dipajang dalam Semiconductor Exhibition (SEDEX) di Seoul, Korea Selatan pada Rabu (23/10/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan Malaysia berencana memberikan insentif bagi industri semikonduktor domestiknya pada Juli 2025. 

Dilansir dari Bernama, Kamis (22/5/2025) Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz mengatakan bahwa ia tidak dapat memberikan rincian saat ini tetapi mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung industri pembuatan cip, kantor berita negara Bernama melaporkan.

Reuters melaporkan, Malaysia adalah pemain utama dalam industri semikonduktor, yang menguasai 13% pengujian dan pengemasan global. Negara ini telah menarik investasi bernilai miliaran dolar dari perusahaan-perusahaan terkemuka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Intel,dan Infineon.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa upaya pemerintahan AS di bawah presiden terpilih Trump mendatang untuk memberlakukan tarif pada negara-negara BRICS dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan semikonduktor global.

Malaysia sedang memantau dengan seksama perkembangan setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan bahwa anggota BRICS akan menghadapi tarif 100% jika mereka menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang akan menggantikan dolar AS.

AS adalah mitra dagang terbesar ketiga Malaysia dan perusahaan-perusahaan AS adalah investor utama di sektor semikonduktor. Malaysia adalah pusat utama yang menyumbang sekitar 13% dari pengujian dan pengemasan chip global.

“Dengan demikian, setiap langkah untuk memberlakukan tarif 100% hanya akan merugikan kedua belah pihak yang saling bergantung satu sama lain dalam upaya mencegah gangguan dalam rantai pasokan global,” katanya dalam sebuah jawaban di parlemen. 

Trump

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya berencana mengenakan tarif pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi sekitar 25%.

Melansir Bloomberg pada Rabu (19/2/2025) jika diterapkan, bea masuk ini akan memperluas perang dagang yang dilancarkan Trump. Sebelumnya, Trump telah mengumumkan tarif 25% pada baja dan aluminium yang akan mulai berlaku pada Maret. 

Pernyataan terbaru Trump ini adalah komentarnya yang paling rinci dalam menentukan sektor-sektor lain yang akan terkena hambatan baru.

“Saya mungkin akan memberi tahu Anda hal itu pada tanggal 2 April, tetapi angkanya akan mencapai sekitar 25%,” kata Trump kepada wartawan di klub Mar-a-Lago ketika ditanya tentang rencananya mengenai tarif otomotif.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper