Mengenal AI Experience Center Indosat, Manfaat dan Tujuan

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 21 Mei 2025 | 07:25 WIB
Robot penyeduh kopi berbasis AI. Salah satu implementasi teknologi kecerdasan buatan yang dipamerkan di AI Experience Center, Solo Technopark, Kota Surakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Robot penyeduh kopi berbasis AI. Salah satu implementasi teknologi kecerdasan buatan yang dipamerkan di AI Experience Center, Solo Technopark, Kota Surakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) akan meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Papua. Ini merupakan AIEC ketiga yang dimiliki Indosat, yang sebelumnya juga telah tersedia di Jakarta dan Solo. 

Indosat membangun AIEC di Papua bekerja sama dengan sejumlah perusahaan global seperti Huawei dan Wadhwani. Perusahaan-perusahaan tersebut akan membawa praktik terbaik pemanfaatan AI di global dan memperkenalkannya di Indonesia.

AIEC sendiri merupakan  bangunan yang di dalamnya terdapat contoh kasus pemanfaatan AI. Infrastruktur ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Indosat dalam menghadirkan pemerataan teknologi sekaligus upaya membawa Indonesia menjadi salah satu pemain AI Global.

AIEC akan menjadi pusat pelatihan talenta AI di Indonesia. Di sana akan digelar berbagai pelatihan dasar mengenai AI, hingga melakukan uji coba penggunaan AI.

Kalangan pelajar, aparatur sipil negara, hingga masyarakat luas dapat mempelajari  AI di AICE. Harapannya setelah mengikuti pelatihan, dapat meningkatkan produktivitas serta membuka peluang baru.

AI Experience Center Indosat juga didukung GPU Merdeka, sebuah perangkat keras untuk operasional AI. GPU Merdeka dibangun dan berlokasi di Indonesia, dikelola oleh perusahaan Indonesia, dikembangkan oleh talenta lokal, dan dimanfaatkan untuk kepentingan Indonesia.

Pada Agustus 2024, Indosat meresmikan AI Experience Center di Solo.  Langkah tersebut sejalan dengan komitmen Indosat untuk mewujudkan tujuan besar memberdayakan Indonesia, dibuka pertama kalinya di Solo Technopark, menjadi fasilitas dengan teknologi termutakhir ini didukung oleh konektivitas 5G dan kecerdasan buatan (AI).

AI memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai kesenjangan yang dihadapi sistem pendidikan global.

Mengutip Laporan World Economic Forum (WEF), Sabtu (17/5/2025), AI dapat menjembatani jurang teknologi dan finansial, serta menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih personal.

Para pendidik di seluruh dunia pun telah mulai mengadopsi AI, dengan berbagai proyek percontohan yang sukses dan peluncuran skala lebih luas yang tengah berjalan.

Di Korea Selatan, Kementerian Pendidikan Korea Selatan berencana memperkenalkan buku teks digital berbasis AI di sekolah dasar dan menengah. 

Langkah ini bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan pendidikan, ketergantungan pada pendidikan swasta, dan budaya pendidikan yang sangat kompetitif. 

Sementara itu Kementerian Pendidikan UEA meluncurkan proyek yang bertujuan meningkatkan kinerja akademik siswa dan keterampilan berpikir kritis melalui pembelajaran personal berbasis AI. 

Pemerintah Brasil menjalankan Program Letrus untuk meningkatkan tingkat literasi di sekolah menengah pertama dan atas dengan bantuan AI, khususnya menargetkan perbedaan kinerja antara siswa berpenghasilan rendah dan tinggi.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper