Data Center Microsoft di RI Rampung Tiga Minggu Lagi, Layanan Komputasi Makin Andal

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 15 Mei 2025 | 18:10 WIB
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Gedung Microsoft campus yang berlokasi di Redmond, Amerika Serikat. / dok. Microsoft
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft Indonesia bakal resmikan pusat data (data center) terbarunya di Indonesia pada akhir kuartal II/2025 atau tiga minggu lagi. Infrastruktur tersebut akan membuat layanan Microsoft di Indonesia menjadi makin cepat dan tangguh.

Hal tersebut disampaikan oleh Director of Government Affairs Microsoft Indonesia, Widya Listyowulan, dalam Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Widya mengungkapkan bahwa lokasi pusat data Microsoft ini berdekatan dengan pusat data Komdigi. Kehadiran pusat data akan memperkuat posisi Microsoft di Indonesia dan Asia Tenggara. 

“Pusat data ini berstatus region cloud, yang berarti tidak hanya melayani pelanggan di Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi bisnis lokal untuk menjangkau pelanggan di luar negeri,” kata Widya.

Microsoft telah mengumumkan investasi senilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia untuk memperkuat infrastruktur cloud dan pengembangan AI (Artificial Intelligence). Investasi ini bertujuan untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, Microsoft juga berkomitmen untuk memberikan keterampilan AI kepada 840.000 orang di Indonesia. 

Dia menambahkan perusahaan teknologi berbasis di luar yurisdiksi Indonesia yang beroperasi dan melayani pelanggan di Indonesia dapat memanfaatkan pusat data ini secara leluasa.

Menanggapi isu kedaulatan data (cloud sovereignty), Widya menjelaskan bahwa landasan pendekatan Microsoft adalah confidential computing. Hal ini memberikan kontrol penuh kepada pelanggan, baik sektor privat maupun pemerintah, dalam mengakses data, memilih lokasi penyimpanan, dan mengontrol operasional mereka melalui layanan Azure Cloud Microsoft. 

“Microsoft berkomitmen untuk menghormati yurisdiksi dan regulasi di Indonesia, termasuk kepatuhan terhadap peraturan perlindungan data pribadi,” kata Widya.

Widya menangkap kekhawatiran pemindahan data sensitif ke cloud Microsoft. Dia menjelaskan bahwa Microsoft menawarkan interoperabilitas, di mana data dapat ditempatkan sesuai kebutuhan masing-masing, sementara Microsoft membantu dalam operasionalnya. Dengan infrastruktur hyper scale, Microsoft memastikan tetap dapat menghormati regulasi yang berlaku di Indonesia.

Microsoft telah bekerja sama dengan Komdigi untuk melatih 1 juta talenta AI. Inisiatif ini didasari oleh riset yang menunjukkan bahwa adopsi cloud dan AI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi hingga 50% dalam hal sumber daya, anggaran, dan infrastruktur fisik. 

Sejak tahun lalu, berbagai pelatihan telah diberikan kepada siswa, dosen, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan sektor publik terkait penggunaan AI dan cloud, dengan target 1 juta talenta diharapkan tercapai pada bulan Juli mendatang.

Widya menekankan pentingnya ekosistem untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan, selain jaminan dan regulasi. Dia menyoroti bahwa tingkat adopsi cloud di Indonesia yang baru mencapai 30% masih relatif rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan. 

“Diskusi mengenai kedaulatan data didasarkan pada pemahaman akan peluang dan aspek teknis yang dapat dibahas bersama, bukan hanya kekhawatiran semata,” kata Widya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper