Bisnis.com, JAKARTA —PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyebut model multi-operator core network (MOCN) dapat menjadi salah satu cara untuk mempercepat adopsi 5G di Indonesia.
Adapun, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana untuk menjadikan MOCN atau sharing network untuk mempercepat layanan 5G.
Group Head Regulatory & Government Relations XL Axiata Alvin Aslam menyampaikan bahwa kunci dari layanan 5G adalah ketersediaan alokasi frekuensi untuk menggunakan layanan 5G.
MOCN, kata Alvin, merupakan satu dari beberapa cara yang bisa digunakan dalam percepatan pengembangan jaringan 5G. Sebab pada dasarnya, MOCN memperlebar alokasi frekuensi dengan pemanfaatan spektrum bersama antara operator.
“Opsi lainnya adalah pengalokasian spektrum frekuensi kepada operator secara optimal di semua layer band spektrum yakni low band untuk coverage dan mid band untuk kapasitas yang secara eksositem 5G sudah mapan,” kata Alvin kepada Bisnis dikutip, Minggu (23/3/2025).
Alvin mengatakan, distribusi atas alokasi frekuensi kepada seluruh operator sangat penting bagi operator untuk mempertahankan daya saing.
“Sehinga pemerintah perlu memperhatikan alokasi yang tepat bagi seluruh operator seperti penerapan batasan alokasi yang dimiliki,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, pihaknya tengah mengkaji keunggulan dan kelemahan MOCN.
Nezar pun menyebut model sharing network ini memiliki banyak manfaat jika nantinya digunakan di Indonesia.
“Jadi kita coba coba reviu dulu lah. Tapi sharing network ini kalau secara hitungan cost dan benefit-nya itu lebih banyak benefit-nya,” kata Nezar kepada Bisnis, Kamis (20/1/2025).
MOCN adalah model berbagi jaringan telekomunikasi yang memungkinkan beberapa operator seluler untuk berbagi infrastruktur jaringan akses radio (RAN) yang sama, termasuk menara, antena, dan spektrum frekuensi, sambil tetap mempertahankan jaringan inti (core network) mereka secara terpisah.
Model ini diklaim berhasil diterapkan di Malaysia sehingga cakupan 5G di Malaysia sudah mencapai 80%.
Semantara itu, Indonesia masih tertinggal jauh dalam penetrasi jaringan 5G. Padahal, implementasi 5G di Malaysia dilakukan pada waktu yang sama dengan Indonesia pada 2021.