Jumlah Pengguna Domain ID Ditargetkan Capai 1,35 Juta Tahun Ini, Tumbuh Melandai

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 22 Januari 2025 | 18:47 WIB
Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak saat diwawanacarai awak media
Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak saat diwawanacarai awak media
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) menargetkan jumlah pengguna aktif domain ID pada 2025 mencapai 1,35 juta pengguna atau naik 11% dibandingkan pencapaian pada 2024.

Secara jumlah, target pertumbuhan pengguna domain baru tahun ini hanya sekitar 150.000 pengguna, lebih rendah dari pencapaian tahun lalu dengan 264.000 domain baru. 

Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak menjelaskan rendahnya target yang dibidik Pandi disebabkan faktor deletion atau penghapusan. Pandi akan menyortir domain-domain yang tidak digunakan lagi oleh pengguna dalam kurun waktu tertentu. 

Sebagai contoh, pengguna berlangganan selama 1 tahun. Tetapi, pada tahun kedua memutuskan untuk tidak berlangganan lagi hingga akhirnya terkena penghapusan. 

Dengan adanya ‘pembersihan’ untuk domain-domain beberapa tahun ke belakang, maka target yang diterapkan tahun ini menjadi lebih kecil.  

“Jadi sebenarnya kenapa kita target di 1,35 juta? Karena sudah memperhitungkan faktor deletion tadi itu. Jadi sudah bersih,” kata John kepada Bisnis, Rabu (22/1/2025).

Dalam mengejar target tersebut, lanjut John, Pandi akan memperluas kanal internasional untuk menjangkau pasar luar negeri. 

Pada Desember 2024, Amerika Serikat menjadi negara terbanyak pengguna domain ID, di luar Indonesia. Jumlah pengguna domain ID di Amerika mencapai 17.417 domain.  Menyusul kemudian China (10.677), Pakistan (5.084), Kamboja (4.202) dan Vietnam (2.568). 

John mengatakan pasar luar negeri masih sangat potensial untuk digarap. 

Pandi akan terlibat dengan lebih banyak acara-acara internasional dan membangun jaringan distribusi guna memaksimalkan pasar luar negeri. 

Sementara itu untuk pasar lokal, Pandi masih akan mendorong produk second level domain (SLD) atau domain lapis kedua seperti myID, bizID, dan lain sebagainya.

Kegiatan literasi dan edukasi mengenai pemanfaatan domain juga akan terus dilakukan untuk merangkul pasar baru.  

Dari sisi pemasukan, John menargetkan pendapatan sebesar Rp75 miliar atau naik 5,6% dibandingkan dengan pencapaian pada 2024 yang sebesar Rp71 miliar. Pandi memasang target konservatif karena ingin lebih berfokus pada peningkatan jumlah pengguna domain ID. 

“Bagi kami yang utama pertumbuhan domainnya bisa meningkat terus,” kata John. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper