Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola nama domain Indonesia (Pandi) mengungkap jumlah pengguna domain .id di Tanah Air mencapai 1,21 juta pada 2024 atau tumbuh 27,8% secara tahunan.
Domain lapis dua, my.id, mendominasi dengan persentase sebesar 36,24% atau sekitar 440.518 domain. Sementara itu, domain lapis utama .id menempati urutan kedua dengan porsi 23,53% atau sekitar 286.097 domain. Urutan ketiga ada biz.id dengan porsi 14,86% dari total keseluruhan.
Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) John Sihar Simanjuntak mengatakan besarnya jumlah pengguna domain lapis dua seperti my.id dan biz.id disebabkan oleh pemberian insentif dan diskon kepada masyarakat.
Penjual domain memberikan potongan harga besar-besaran dari Rp50.000 menjadi Rp8.000 per domain. Selain itu, pertumbuhan juga didorong oleh aktivitas edukasi dan literasi yang dilakukan oleh Pandi.
“MyID digunakan untuk perorangan dan ID campuran korporasi. MyID meningkatkan karena targetnya perorangan. Jadi meningkat drastis,” kata John, Rabu (22/1/2025).
John mengatakan sejalan dengan tumbuhnya jumlah pengguna domain Id, pendapatan yang dibukukan pengelola juga meningkat.
Pada 2024, Pandi membukukan pendapatan sebesar Rp71 miliar naik sekitar Rp7 miliar dibandingkan dengan pencapaian 2023 yang sebesar Rp64 miliar. Pencapaian tersebut juga melampaui dari target yang ditetapkan Pandi yang sebesar Rp69 miliar.
“Kontribusi utama dari domain .id dan co.id 80% dari sana. Sisanya lapis dua masih bergerak,” kata John.
John menuturkan Pandi tidak hanya mengejar pendapatan, mengejar misi agar jumlah pengguna domain id.
Dia mengakui bahwa kontribusi domain lapis dua memang sedikit terhadap pendapatan. Namun, John meyakini ketika masyarakat sudah nyaman dengan ID, pengguna baru akan beralih ke lapis utama seperti .id dan co.id.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menyoroti mengenai porsi pengguna domain yang tidak sebanding dengan jumlah pengguna internet Indonesia yang mencapai 225 juta pengguna pada 2024.
Angga mengatakan APJII dan Pandi bekerja sama dalam merangkul lebih banyak masyarakat untuk bergabung dan menjadi pengguna domainID dengan menggelar pelatihan dan sosialisasi.
“Kami membuat market yang organik di kalangan pelajar dan mahasiswa dan UMKM. Kami memiliki target peserta 20.000 peserta. Pencapaian melebihi ekspektasi,” kata Angga.