Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penelitian luar angkasa, Varda Space Industries telah mengumpulkan US$187 juta atau sekitar Rp3,05 miliar (Kurs: Rp16.000) untuk teknologi pembuatan obat robotik di luar angkasa pada Kamis (10/07/25).
Putaran pendanaan yang mencakup partisipasi sebelumnya dari perusahaan Lux Capital, hingga dana investasi oleh Khosla Ventures dan digabung dengan pendapatan terbaru menjadikan total dana yang dihimpun Varda sebesar US$329 juta atau sekitar Rp5,36 miliar.
Suntikan modal ini akan meningkatkan kapabilitas laboratorium farmasi Varda, dan juga menjanjikan pengiriman formulasi obat pertama di dunia yang menggunakan teknologi gravitasi mikro, menurut CEO Varda Space Industries, dilansir Reuters, Jumat (18/07/25).
Bahan-bahan seperti bahan farmasi aktif dalam obat-obatan mengkristal secara berbeda di luar angkasa karena kurangnya gaya gravitasi. Ini menciptakan formulasi obat yang khas, dengan kemurnian dan kualitas yang lebih tinggi, yang tidak mungkin dilakukan dengan cara lain.
Kendaraan antariksa mereka saat ini juga mendukung untuk memproduksi obat-obatan secara massal di luar angkasa di kemudian hari. Perkiraannya, Varda bisa membawa sekitar 50 kilogram bahan aktif farmasi untuk diolah di luar angkasa.
Laboratorium orbital kelima Varda (W-5) akan diluncurkan akhir tahun 2025, yang berfokus pada pengoptimalan “reaktor kristalisasi berbasis larutan untuk mengendalikan ukuran partikel dan polimorfisme obat molekul kecil.
Pada Juni 2024, para Ilmuwan di Stasiun Luar angkasa (ISS) memanfaatkan lingkungan gravitasi rendah untuk meningkatkan efikasi terapi antibodi monoklonal dengan menghasilkan gelembung ultra-halus yang mampu mentransfer nutrisi dan molekul kecil lainnya antar sel.
Selain itu, mereka juga berhasil meneliti efek gravitasi mikro terhadap diferensiasi sel punca pluripoten pada lingkungan gravitasi rendah, yang menunjukkan proses penuaan sel yang cepat dibanding di bumi.
Varda menjadi perusahaan pertama yang melakukan proses biomanufaktur semacam itu di luar laboratorium ISS dengan mengusung tujuan “menjadikan pengembangan obat di luar angkasa semulus dan semudah bekerja dengan mitra di Bumi”.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat (AS), sudah terlebih dahulu meluncurkan dan mengembalikan lagi tiga kapsul (W-1, 2, dan 3), serta W-4 yang kini sedang berada di orbit.
Seperti peluncuran W-5 yang akan segera dilaksanakan, semua misi tersebut berfokus pada pemrosesan farmasi. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)