Merger XL Smartfren: Bos Ungkap Potensi Pasar Gamer, GPUaaS, hingga Tech Company

Lukman Nur Hakim
Selasa, 21 Januari 2025 | 12:06 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di Jakarta, Senin (18/12/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mengungkapkan peluang untuk bertransformasi menjadi Tech Company setelah melakukan merger dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

Tech Company sendiri adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan, penerapan, dan komersialisasi teknologi.

CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan dengan adanya penggabungan antara FREN dan EXCL dapat menjadi satu kekuatan yang cukup diperhitungkan di industri Tech Company.

Apalagi, Andri melihat transformasi menjadi Tech Company merupakan hal yang perlu dilakukan ditengah market cap industri telekomunikasi dunia yang cukup menantang.

Meski begitu, FREN bakal tetap memberikan layanan mobility kepada pelanggan, di samping mengembangkan juga layanan yang berada di atasnya.

“Misalkan, kita akan memperkuat di fixed mobile convergence, yaitu layanan gabungan antara mobility dan fiber to the home, itu FMC itu yang pertama,” kata Andrijanto kepada Bisnis, dikutip Selasa (21/1/2025). 

Selain itu, Andri menyampaikan FREN juga bakal mengembangkan layanan business to business (B2B) atau yang biasa disebut enterprise business.

Dalam layanan ini, Andri menyampaikan bahwa banyak produk yang bakal ditawarkan oleh pihak FREN. Seperti, private network, solusi internet of things (IoT), big data, cyber security, data center, sampai kecerdasan artifisial (AI).

Tidak hanya itu, pihak FREN juga sudah mulai untuk mengembangkan bisnis graphical processing unit atau GPU. 

Nantinya, GPU ini kata Andri akan menyasar gamer dalam negeri yang ingin mendapatkan pengalaman bermain dengan prosesor andal.

“GPU itu graphical processing unit, tapi untuk retail. Jadi untuk para gamer yang memerlukan prosesor yang mahal, cepat, menjadi tantangan. Sementara, talenta-talenta gamer ini banyak di Indonesia, dan ini pasar yang cukup besar. Jadi kita bisa memfasilitasi mereka dengan GPU as a service untuk ritel,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andri menuturkan bahwa FREN juga akan mengoptimalkan layanan yang ada pasca merger dengan XL. Apalagi, dengan pelanggan yang mencapai 95 juta bakal menciptakan kekuatan dan database yang besar.

Kemudian, Andri menyebut pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menambah bisnis, seperti menawarkan layanan value-added services.

“Seperti dulu ada ring back tone, kalau sekarang tuh ada bukan ring back tone lagi, tapi ada gambar apa gitu selama itu nelpon belum diangkat nanti muncul wajahnya, semacam gitu deh itu,” ucap Andri.

Adapun, transformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi pembawa teknologi (TechCo) bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Sebab, pihak PT Indosat Tbk. (ISAT) sudah melakukan trasformasi tersebut.

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper