Bisnis.com, JAKARTA — PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memastikan bakal terus menjual kartu perdana mereka meski telah melalukan merger dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
CEO Smartfren Andrijanto Muljono mengatakan penjualan kartu perdana di tahun 2025 bakal berjalan. Apalagi, setelah adanya merger, layanan yang ditawarkan Smartfren akan semakin luas.
“Pasti harus terus dan kan brand-nya ini dipertahankan. Justru yang menikmati layanan makin luas kita,” kata Andri kepada Bisnis dikutip, Senin (20/1/2025).
Terkait dengan penjualan kartu perdana, Andri mengatakan bahwa Smartfren memiliki program khusus yang bernama Smartfren Gadget Specialist atau SGS.
Andri menyampaikan SGS ini program menempatkan sales di gerai pulsa besar yang ada di seluruh Indonesia. Tercatat, sampai saat ini sudah ada 4.000 SGS yang tersebar di Tanah Air.
Adapun, penempatan SGS ini memiliki misi untuk melayani dan mengalihkan pelanggan non Smartfren untuk beralih ke layanan Smartfren.
“Jadi yang datang ke counter itu biasanya mau top up. Mau cari voucher data. Nah ketika dilayani, si mbak-mbaknya ini mengadvokasi. Jadi mencoba untuk mengalihkan dengan memberikan gimmick-gimmick marketingnya,” ujarnya.
Adapun, dalam paparan laporan kuartal III/2024 menunjukan jumlah pelanggan Smartfren mencapai 35,9 juta pelanggan.
Jumlah ini turun 1,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya berada pada angka 36,4 juta pelanggan pada 2024.
Diberitakan sebelumnya, Penjualan kartu perdana di kios-kios pulsa masih bergeliat. Pada pedagang mengaku dapat menjual belasan kartu perdana setiap harinya. Namun, penjualan tidak merata untuk seluruh operator seluler.
Berdasarkan penelusuran Bisnis di sejumlah kios pulsa, Telkomsel menjadi operator yang paling dicari dan dibeli oleh masyarakat.
Sementara itu Axis dan Smartfren menempati urutan terbawah. Jaringan yang kuat dan luas menjadi pertimbangan utama masyarakat membeli kartu prabayar perdana.
.jpg?w=300&h=221)
