Starlink Tabrak Regulasi Tarif, Elon Musk Mendadak Naikkan Biaya Langganan 97%

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 10 Oktober 2024 | 08:17 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Komunikasi Nigeria (Nigeria Communications Commission/NCC) berencana menjatuhkan sanksi kepada perusahaan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, karena menaikkan tarif sesuka hati tanpa persetujuan regulator. 

Direktur Urusan Publik NCC Reuben Mouka mengatakan bahwa tindakan Starlink melanggar UU Komunikasi Niger tahun 2003  pasal 108 dan 111.  

NCC akan memulai tindakan pra-penegakan hukum terhadap pemegang lisensi pada 3 Oktober 2024. 

Dilansir dari Guardian, Kamis (10/10/2024), Starlink pekan lalu menaikkan biaya langganan bulanan sebesar 97% dari 38.000 Naira menjadi 75.000 Naira per bulan. 

Untuk pengguna baru, perusahaan meningkatkan paket perangkat keras Starlink sebesar 34% dari 440.000 Naira menjadi 590.000 Naira. 

Starlink menyampaikan kepada para pelanggan inflasi tinggi menjadi penyebab perusahaan menaikkan tarif layanan dan perangkat keras. 

Dikabarkan Starlink merupakan ISP terbesar ketiga di Nigeria berdasarkan jumlah pelanggan pada kuartal IV/2023.

Jumlah pelanggan aktif mereka mencapai 23.897 pada periode tersebut. 

Sebelum Elon Musk menaikkan tarif secara tiba-tiba, operator telekomunikasi Nigeria yang tergabung dalam Asosiasi Operator Telekomunikasi Berlisensi Nigeria (Alton) dan Asosiasi Perusahaan Telekomunikasi Nigeria (ATCON) meminta regulator untuk meninjau ulang permasalahan tarif. 

Operator mengaku sudah 11 tahun tarif layanan telekomunikasi dalam negeri tidak naik. Di sisi lain, Starlink tiba-tiba menaikkan tarif layanan. Atas kejadian tersebut, pengusaha telekomunikasi menuding NCC sebagai regulator tidak memberikan perlakuan yang sama antara operator dengan Starlink. 

“Kami menyimpulkan operator tersebut tidak mencari persetujuan regulasi yang tepat. Upaya yang dilakukan NCC selama ini terkait keberlanjutan industri akan bertentangan dengan semua diskusi yang telah terjadi selama ini,” kata Ketua Alton Gbenga Adebayo

Sementara itu di Indonesia, Starlink juga menerapkan kebijakan yang sama mengenai tarif. Perusahaan tersebut kerap menaikkan dan menurunkan tarif secara tiba-tiba. Regulator menyebut kenaikkan tarif tersebut hanya promo untuk memikat pelanggan. 

Beberapa pengamat telekomunikasi meminta regulator untuk terus memantau tarif Starlink karena berdampak pada industri telekomunikasi.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper