Internet Bantu Guru di Desa Kembangkan Pembelajaran Interaktif

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 11 September 2024 | 08:45 WIB
Siswa SMP Negeri Metamauk menunjukan uji kecepatan internet di kelasnya di dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/11/2023)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Siswa SMP Negeri Metamauk menunjukan uji kecepatan internet di kelasnya di dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/11/2023)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran internet mengambil peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah rural. Akses internet membuka jendela cakrawala pengetahuan menjadi lebih lebar. 

Kepala Sekolah dan guru TK – PAUD Permata Bunda Sungai Raya Rini Kartkasari mengatakan dalam dunia pendidikan kehadiran internet di wilayah desa Sungai Raya Dalam khususnya di lembaga pendidikan, memiliki peran vital dalam meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan kemudahan para pengajar dalam mengakses informasi dan mengembangkan materi-materi pelajaran.  

Para pengajar dan pelajar juga dapat menggelar pengajaran secara interaktif dengan waktu yang lebih efisien. 

“Bagi guru kami, yang sebelumnya harus meluangkan waktunya untuk mencari bahan-bahan pembelajaran yang interaktif harus mengunduh terlebih dahulu di tempat lain maka sekarang para guru dapat langsung melakukan pembelajaran interaktif melalui aplikasi dan situs,” kata Rini kepada Bisnis, Rabu (11/9/2024). 

Diketahui, Paud Permata Bunda Sungai Raya merupakan salah satu pelanggan internet Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Serdam Maju Bersama yang berada di Desa Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Bumdes menghadirkan internet ke desa-desa bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa internet dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo. 

Paud Permata Bunda, Kalimantan Barat
Paud Permata Bunda, Kalimantan Barat

Rini menambahkan kehadiran internet juga memberikan dampak perubahan bagi guru dalam mengembangkan konten pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa. Selain itu, konten materi yang disajikan ke siswa dapat langsung diputar dari video tayangan Youtube. 

Diketahui, pemerataan kualitas pendidikan menjadi salah satu perhatian di banyak negara. Data Worldtop20.org pada 2023 mengungkapkan Indonesia berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia. Urutan Indonesia berdampingan dengan Albania di posisi ke-66 dan Serbia di peringkat ke-68.

Ketidakmerataan pendidikan menjadi penyebab Indonesia berada di posisi tengah. Ketidakmerataan pendidikan muncul dari sejumlah permasalahan yang kompleks, salah satunya infrastruktur telekomunikasi untuk mengakses pendidikan yang lebih tinggi. 

Rini berharap ke depan akses internet yang dikelola oleh BUMDesa Serdam Maju Bersama akan makin baik dan terjangkau. Faktor harga layanan internet yang murah sangat membantu lembaga pendidikan dalam mengakses materi pembelajaran. 

Tidak hanya itu, secara kualitas diharapkan juga internet desa yang dikelola BUMDesa dapat bersaing dengan beberapa ISP ternama yang ada khususnya dalam hal pelayanan gangguan jaringan yang terjadi. 

“Jika dapat memberikan saran teknisi gangguan harus lebh banyak lagi ditempatkan terutama pada pelayanan gangguan di waktu peak time (waktu puncak) penggunaan internet,” kata Rini. 

Bumdes Serdam menawarkan internet berkapasitas 5 - 10 mbps, dengan harga mulai dari Rp153.000 per bulan. Bandwidth tersebut dapat dipakai sampai 4 perangkat dalam waktu bersamaan. 

Dengan memanfaatkan internet yang berasal dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring, Bumdes saat ini telah melayani sekitar 600 pelanggan internet tetap yang tersebar mulai dari perumahan, lembaga pemerintahan, kesehatan hingga pendidikan. 

Bakti juga memiliki layanan Akses Internet yang per Mei 2024 telah menjangkau 18.697 lokasi, dengan 7.000 titik (47,26%) dari jumlah tersebut berada di sektor pendidikan. 

Peta penyebaran akses internet Bakti
Peta penyebaran akses internet Bakti

Dukungan ke Pendidikan

Sementara itu, dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah rural Bakti tidak hanya memacu infrastruktur telekomunikasi. Bakti juga membangun kapabilitas pelajar dan guru bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Ruangguru. 

Dilansir dari laman Ruangguru, keduanya mengembangkan program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai daerah di Indonesia, Yayasan Ruangguru bersama  BAKTI Kominfo memberdayakan para alumni-alumni dari program ITF BAKTI Kominfo periode 2019 – 2022 dalam program terbaru yaitu Program Pemberdayaan Guru Berdampak (PPGB). 

PPGB berfokus pada pengembangan kompetensi guru dan menjadi agen perpanjangan dampak program melalui rancangan program pengembangan guru dan proses pembelajaran siswa.

Sejak 2019, Ruangguru dan BAKTI Kominfo telah memberdayakan guru-guru di berbagai daerah, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) bagian timur Indonesia. 

Sebanyak 36 Guru alumni program ITF terpilih menjadi peserta pada program PPGB yang tersebar dari 6 daerah yaitu daerah Kabupaten Asmat, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Ende, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Sorong.

Pada program beasiswa pelatihan ini, peserta guru akan mendapatkan pendampingan rancangan program dan akses materi belajar gratis dengan total durasi pelatihan selama 6 (enam bulan) secara hybrid yang diantaranya meliputi akses ruangbelajar for teacher di aplikasi ruangkerja, webinar & workshop strategi pengembangan proyek, pendampingan rancangan proposal program, dan amplifikasi & implementasi rancangan program kepada guru dan siswa.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan dampak program yang dikeluarkan oleh Ruangguru, terjadi peningkatan Kepercayaan diri (efikasi) guru sebesar 21% di  akhir program. Kepercayaan yang diukur dalam hal ini adalah dalam aspek melakukan pengimbasan pemberdayaan di lingkungan ajar, kompetensi sosial, dan kemampuan menciptakan perubahan di daerah.

Program Guru Berdampak juga telah melibatkan 1.611 peserta yang terdiri dari 875 siswa dan 736 rekan guru. Para peserta terimbas proyek guru berdampak juga telah mengalami peningkatan prestasi belajar dan kompetensi diri yang diukur melalui pemberian pre dan post test, dimana rata-rata peningkatan akademis siswa mengalami peningkatan sebesar 70% dan peningkatan kompetensi pedagogik rekan guru sebesar 78%.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper