Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan sektor perbankan berpeluang menadah berkah atas teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Berdasarkan data McKinsey, Kearney & CSET (2023) mengungkap bahwa Indonesia teknologi AI diprediksi akan membuat Indonesia memiliki peningkatan ekonomi hingga US$336 miliar pada 2030.
Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kemenkominfo Wijaya Kusumawardhana mengatakan bahwa kontribusi AI pada pendapatan domestik bruto (PDB) pada 2030 nanti secara global mencapai US$13 triliun dan di ASEAN menyentuh US$1 triliun.
Wijaya menyebut sektor keuangan seperti perbankan akan menadah berkah dari kontribusi AI untuk meningkatkan PDB Tanah Air. Menurutnya, peningkatan ekonomi atas AI wajib dimanfaatkan para pelaku usaha tidak hanya di bidang teknologi, melainkan juga industri lainnya.
“Yang paling besar, jelas, di sektor transaksi keuangan, itu pasti, karena relevan dengan pertumbuhan ekonomi digital yang memang besar,” kata Wijaya dalam acara Selular Business Forum bertajuk ‘AI: Sekadar Tren atau Sudah Menjadi Kebutuhan’ di Jakarta, Senin (9/9/2024).
Selain itu, Wijaya mengungkap bahwa sektor kesehatan dan sektor pendidikan juga menadah berkah atas kecerdasan buatan.
Bahkan, Wijaya menyampaikan Kemenkominfo tengah mendorong implementasi AI di bidang edutech. Salah satunya dengan mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengembangkan edutech.
“Karena pangsa kita sangat besar,” imbuhnya.
Kemenkominfo menambahkan bahwa pengaplikasian AI di Indonesia juga bisa terjadi sektor pertanian. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi drone dan sensor yang dapat membantu memonitoring lahan pertanian terkait penggunaan pupuk, identifikasi kesuburan, pertumbuhan tanaman, sehingga produktivitas dapat meningkat.
Pasalnya, Wijaya mengatakan bahwa AI merupakan alat bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Terlebih, Indonesia memiliki generasi muda sekitar 105 juta warga muda.
Jika mengacu data McKinsey & Company (2022), sebanyak 79% masyarakat terekspos dengan gen-AI dalam kesehariannya. Adapun, sebanyak 35% perusahaan global telah memanfaatkan AI, sebagaimana data IBM Global Adoption Index (2022). Bukan hanya itu, laporan dari TechJury (2023) menunjukkan sebanyak 75% fitur di dalam perangkat telah memanfaatkan AI.