Bigo Live Bakal Tamat di Tangan Menkominfo Budi Arie

Rika Anggraeni
Rabu, 28 Agustus 2024 | 20:36 WIB
Logo aplikasi Bigo Live / Appstore
Logo aplikasi Bigo Live / Appstore
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan platform siaran langsung (live streaming) Bigo Live tak lama lagi akan ditutup. Sebab, platform asal Singapura itu tak menggubris surat peringatan kedua dari Kemenkominfo terkait adanya temuan konten judi online dan pornografi.

Perlu diketahui, platform Bigo Live menawarkan live streaming game, musik, pertunjukan, acara, serta obrolan langsung. Bigo Live diakuisisi oleh perusahaan teknologi global yang terkemuka asal China, yakni JOYY Inc.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat peringatan kedua kepada pihak Bigo Live. Adapun, jika Bigo Live masih tak menggubris peringatan ketiga, maka Kemenkominfo akan mengambil langkah tegas dengan menutup platform tersebut.

“Mereka bilang, waktu pertama mereka bilang perbaiki, ternyata masih juga, [kami beri surat peringatan] kedua. Sekarang [peringatan] ketiga, sudahlah. Saya pikir sudah saatnya [Bigo Live] game over. Tunggu saja. Kalian sudah nunggu itu, ya?” kata Budi dalam acara Deklarasi Pemberantasan Judi Online di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Pasalnya, Budi menuturkan bahwa Kemenkominfo telah mengirimkan surat peringatan sebanyak dua kali kepada Bigo untuk memperbaiki konten di aplikasi Bigo Live. Namun, hingga saat ini Bigo Live tidak menggubris surat peringatan kedua dari Kemenkominfo.

Adapun dalam waktu singkat, Budi menekankan Kemenkominfo akan menutup Bigo Live, karena platform tersebut bukan hanya memuat konten judi online melainkan juga pornografi di dalamnya.

“Jadi saya dalam waktu singkat, saya minta tim analisa kalau perlu kita tutup, kita tutup. Kita mau ruang digital yang sehat dan produktif buat masyarakat,” terangnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Prabu Revolusi mengatakan bahwa saat ini Kemenkominfo tengah melakukan pengawasan khusus terhadap Bigo Live. Dia mengaku bahwa Kemenkominfo telah mengirimkan surat peringatan sebanyak dua kali kepada PT Bigo Technology Indonesia.

“Surat peringatan pertama sudah pernah kami kirimkan di bulan Juli dan surat peringatan kedua yang di tanda tangani oleh Pak Menteri [Budi Arie Setiadi] dikirimkan di bulan Agustus,” kata Prabu kepada Bisnis, Senin (26/8/2024).

Di surat peringatan kedua, ujar Prabu, Kemenkominfo memberikan sample terkait daftar konten yang berpotensi ataupun digunakan untuk pornografi maupun judi online.

“Di surat peringatan kedua, Kemenkominfo meminta BIGO melakukan moderasi konten secara mandiri, karena itu bagian dari kewajiban di UU ITE [Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik],” jelasnya.

Selanjutnya, Prabu menyampaikan bahwa Kemenkominfo akan melakukan monitoring secara khusus dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan Bigo Live patuh terhadap aturan yang ada.

“Jika tidak dijalankan, Kominfo akan tegas mengambil langkah hukum sesuai perundangan, tidak terbatas pada pemblokiran saja, seperti yang Pak Menteri sampaikan,” terangnya.

Prabu menekankan bahwa monitoring terhadap Bigo Live akan dilakukan dengan intensif. Bahkan, sambung dia, setiap gestur kepatuhan Bigo Live untuk melakukan moderasi secara mandiri juga akan menjadi pertimbangan bagi Kemenkominfo.

“Prinsipnya gestur Bigo untuk mematuhi. Karena yang kita minta kan banyak, Kemenkominfo akan menilai itu. Diberi waktu panjang pun kalau tidak ada gestur mematuhi, ya, bisa kita lakukan tindakan secepatnya. Tapi jika ada gestur untuk mematuhi, tentu bisa dijadikan masukan untuk menilai tindakan berikutnya,” terangnya.

Adapun, hasil patroli siber yang dilakukan Kemenkominfo selama 26 Mei—8 Agustus 2024 menunjukkan terdapat 121 akun yang terkait konten judi online di aplikasi Bigo Live. Selain itu, hasil patroli siber mulai 15–18 Agustus 2024 juga menunjukkan terdapat 32 akun yang terkait konten pornografi di aplikasi Bigo Live. 

Berdasarkan laman resmi Bigo Live, Bigo Live pertama kali diluncurkan di Singapura pada 2016. Aplikasi yang diinisiasi oleh David Li ini bertujuan untuk agar pengguna dapat menunjukkan bakat yang terhubung melalui live streaming.

Dalam perjalanannya, Bigo Live melakukan ekspansi ke Asia, wilayah MENA dan Amerika Utara pada 2018. Setahun berikutnya atau pada 2019, Bigo Live diakuisisi oleh JOYY Inc., perusahaan teknologi global yang terkemuka asal China.

JOYY Inc. sendiri juga merupakan pemilik dari platform jejaring sosial Hago, yang menggabungkan gim kasual hingga streaming langsung audio dan video. Selain Bigo Live dan Hago, JOYY Inc. juga memiliki platform sosial video pendek global bernama Likee. (

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper