Bisnis.com, JAKARTA — IBM Indonesia memperkirakan program yang diusung Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka dalam mendorong perusahaan rintisan (startup) akan melahirkan StartUp baru ke depan.
Seperti diketahui, Prabowo Gibran akan mendorong pertumbuhan startup berbasis inovasi digital untuk membuka lapangan kerja baru.
Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, mendukung penuh peningkatan usaha di bidang teknologi, termasuk di ranah startup, yang pada akhirnya akan melahirkan startup baru.
“Sangat baik sekali, justru kami sangat mendukung sekali. Saya sangat senang sekali, kami akan mendukung 100%—120% peningkatan usaha di bidang teknologi itu dapat kita lakukan melalui banyak lahirnya startup-startup baru,” kata Roy saat ditemui seusai Media Briefing bertajuk ‘IBM Impact for Adult Learners, Academia, and Women in Workforce’ di Jakarta, Senin (26/8/2024).
Roy menuturkan bahwa hadirnya startup baru berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi kekosongan teknologi yang ada. Selain itu, kemunculan startup baru juga akan mendorong percepatan pengembangan teknologi hingga terciptanya suatu kolaborasi.
“Kalau startup tersebut berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya, banyak perusahaan besar lainnya akan lebih mudah mengadopsi penerapan teknologi tersebut,” ujarnya.
Namun, IMB melihat pemerintah perlu meningkatkan sektor teknologi yang berkaitan di bidang logistik atau distribusi, serta teknologi pangan atau industri makanan. Hal ini seiring dengan misi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia swasembada pangan.
Roy juga menyebut sektor teknologi di ranah kesehatan dan manufaktur yang dinilai perlu digenjot. “Karena untuk menjadi masyarakat maju, Indonesia harus mulai menjadi negara yang berproduksi,” jelasnya.
Sebelumnya, Dewan Pakar TKN Prabowo—Gibran, Drajad Hari Wibowo, mengatakan bahwa Prabowo—Gibran akan menggenjot pertumbuhan bisnis startup, seiring adanya disrupsi dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Drajad mengatakan bahwa Prabowo—Gibran melihat AI menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia, sebagaimana tertuang di program Asta Cita Prabowo—Gibran terkait ekonomi digital.
“Salah satunya adalah kami akan mendorong pertumbuhan usaha rintisan atau startup berbasis inovasi digital yang membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” kata Drajad dalam acara Sarasehan Nasional: Peluncuran Transformasi Policy Manifesto, Rekomendasi untuk Optimalisasi Ekonomi Digital Indonesia di Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Sejak awal, lanjut dia, Prabowo—Gibran melihat AI bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dia pun tak memungkiri bahwa AI bisa menggantikan lapangan kerja yang terdahulu. Namun, menurutnya itu merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, siklus hidup manusia ketika muncul industri atau teknologi baru akan membuat pekerjaan terdahulu terganti, meski keahlian lama masih akan tetap bertahan. Salah satu keahlian yang dimaksud adalah di bidang pertanian.
“AI bisa membantu pertanian, tetapi AI tidak bisa cangkul langsung di lapangan. Tetapi kalau robot di lapngan itu harganya mahal banget. Jadi ada keahlian lama yang akan bertahan, jadi kita harus tetap embrace,” ujarnya.
Namun, Drajad menyampaikan bahwa AI juga harus dibarengi dengan cara membangun industri berbasis digital yang berorientasi global dan memberikan insentif modal kepada para pelaku, termasuk memberikan jaminan dan kepastian hukum atas inovasi-inovasi yang dihasilkan.