Sistem Arsip Pengadilan AS Dibanjiri Serangan, Data Sensitif Diretas

Redaksi
Jumat, 8 Agustus 2025 | 17:42 WIB
Ilustrasi Hacker. Dok Freepik
Ilustrasi Hacker. Dok Freepik
Bagikan
Ringkasan Berita
  • Sistem pengajuan kasus elektronik peradilan AS dibobol dalam serangan siber besar-besaran, mengekspos data sensitif di beberapa negara bagian.
  • Serangan tersebut mempengaruhi sistem Manajemen Kasus/Berkas Kasus Elektronik (CM/ECF) dan Akses Publik ke Catatan Elektronik Pengadilan (PACER).
  • Pihak Pengadilan Federal AS berencana memperkuat perlindungan dokumen sensitif dan meningkatkan sistem untuk mencegah serangan di masa depan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kantor administrasi Pengadilan Amerika Serikat (AS) melaporkan terjadinya serangan siber yang menyasar sistem teknologi informasinya. 

Pernyataan tersebut menyusul laporan Politico pada Rabu (6/8/2025) malam yang menyebutkan sistem pengajuan kasus elektronik peradilan telah dibobol dalam kampanye peretasan besar-besaran, yang diyakini telah mengekspos data-data sensitif di beberapa negara bagian.

Dilansir dari Reuters Jumat (8/8/2025), insiden peretasan tersebut telah mempengaruhi sistem manajemen kasus federal peradilan.

Serangan itu mencakup Manajemen Kasus/Berkas Kasus Elektronik (CM/ECF), yang digunakan para profesional hukum untuk mengunggah dan mengelola dokumen kasus.

Selain itu, Akses Publik ke Catatan Elektronik Pengadilan (PACER), yang menyediakan akses berbayar kepada publik ke sebagian data yang sama, juga turut terkena imbas dari serangan siber tersebut.

Menanggapi insiden itu, pihak Badan Peradilan Federal akan segera mengambil langkah-langkah tambahan untuk memperkuat perlindungan dokumen sensitif, tetapi tidak dijelaskan secara terperinci apa upaya konkret yang akan mereka lakukan.

Mereka juga berencana meningkatkan sistem dan memblokir serangan di masa mendatang, serta akan memprioritaskan kerja sama dengan pengadilan dalam rangka mengurangi dampak serangan.

Lembaga tersebut juga menyadari risiko ancaman siber yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Adaptasi taktik pelaku ancaman yang semakin canggih dan berubah-ubah menjadi tantangan yang menurut mereka sulit dalam melindungi sistem.

“Kami tetap berkomitmen memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia, termasuk kolaborasi dengan penegak hukum, serta entitas lainnya,” kata pihak Pengadilan Federal AS, dalam situs resmi mereka.

Sebelumnya, pada 2021, lembaga pengadilan tersebut telah menambahkan prosedur keamanan baru untuk melindungi catatan rahasia atau yang disegel, setelah munculnya dugaan pelanggaran sistem.

Kini, peradilan federal terus berjuang memodernisasi sistemnya yang sudah tua. Awal tahun ini, terungkap bahwa kurangnya investasi selama bertahun-tahun menjadi penyebab sistem teknologi informasi mereka rentan.

“Sistem tua itu membuat kami butuh biaya operasional yang mahal, selain itu perawatannya juga sulit, dan risiko kegagalan operasional atau pelanggaran keamanan terus-menerus mengintai,” kata Hakim Sirkuit AS, Amy St. Eve. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami