Microsoft Rilis 3 Tren AI 2024 yang Banyak Digunakan Masyarakat

Rika Anggraeni
Rabu, 21 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor perbankan. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft Indonesia mengungkap ada tiga tren kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada 2024 yang memungkinkan pengguna makin mudah mengaksesnya.

Director Government Affairs Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam Ajar Edi mengatakan bahwa tren pertama di tahun ini adalah Model Bahasa Kecil (Small Language Models/SLM).

Ajar menuturkan bahwa SLM bisa membuat Al lebih mudah diakses karena ukuran dan keterjangkauannya yang cukup kecil untuk dijalankan di ponsel secara offline. Perusahaan multinasional itu juga menyebut bahwa periode ini merupakan tahun kedua untuk adopsi AI.

“Jadi AI nggak hanya machine learning, tetapi yang paling baru adalah memori, bagaimana AI sudah bisa mulai mengingat ragam perintah-perintah yang kita berikan, dia makin pintar,” kata Ajar dalam acara Sarasehan Nasional: Peluncuran Transformasi Policy Manifesto, Rekomendasi untuk Optimalisasi Ekonomi Digital Indonesia di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Kedua, AI multimodal. Ajar menjelaskan bahwa sebelumnya sebagian besar model bahasa besar atau Large Language Models (LLM) hanya dapat memproses satu jenis data seperti teks. Namun, model multimodal dapat memahami teks, gambar, audio, hingga video.

Kemudian yang terakhir yakni AI dalam pemanfaatan sains. Ajar menuturkan bahwa para ahli mengantisipasi keuntungan besar dalam adopsi Al yang dirancang untuk mempercepat penemuan ilmiah, mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, krisis energi, dan penyakit.

“Yang mungkin menarik bahwa AI sudah berkembang, bagaimana AI mendukung untuk kebaikan, science, kesehatan, climate change, ini hal-hal yang menurut saya trennya positif atas memanfaatkan AI,” ujarnya.

Di sisi lain, Microsoft Indonesia juga menyoroti gen-AI di Indonesia yang berpotensi membuka keran ekonomi baru senilai US$243 miliar. Sejalan dengan itu, Indonesia diperkirakan bisa menjadi negara dengan ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2045.

Selain itu, Ajar menyampaikan bahwa pemerintah juga menargetkan ekonomi digital dapat berkontribusi sebesar 18% dari total PDB negara pada 2030.

“Microsoft melihat Indonesia potensinya besar, investasi yang masuk besar, termasuk Microsoft, CEO kami ke sini bertemu Presiden menyampaikan waktu itu komitmen tambahan baru untuk infrastruktur dan AI,” ujarnya.

Ajar menekankan bahwa Microsoft berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia, seiring dengan potensi ekonomi yang besar dan stabilitas pertumbuhan ekonomi.

“Kami juga melihat potensi yang besar sekali atas ekonomi AI di Indonesia,” imbuhnya.

Sebagai perusahaan, lanjutnya, Microsoft membangun produk dengan bertanggung jawab. Dalam hal komitmen privasi AI, Microsoft memastikan data para pelanggan adalah milik pelanggan.

“Bukan milik kami yang kemudian bisa melakukan kontrol atau memonetisasi data tersebut karena itu bagian dari prinsip komitmen kmai kepada pelanggan,” terangnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper