Investasi Startup: Kopi Jago Cs Sedot Rp2,95 Triliun Kala Tech Winter

Aziz Rahardyan
Rabu, 21 Agustus 2024 | 07:35 WIB
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Ilustrasi startup. Dok Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati iklim usaha rintisan (startup) di Tanah Air masih dibayangi fenomena kekeringan guyuran modal alias tech winter, jenama early stage dan seed stage macam Wagely hingga Kopi Jago seolah jadi tumpuan tren pendanaan paruh awal periode 2024.

Hal ini tergambar dari laporan Tracxn Geo Semi Annual Report: Indonesia Tech H1 2024, dari total pendanaan startup terkumpul senilai US$190,7 juta atau sekitar Rp2,95 triliun selama semester I/2024, porsi pendanaan startup tahap awal tercatat mendominasi dan bertahan tak terlalu anjlok.

Secara terperinci, pendanaan startup tahap awal mencapai porsi US$113 juta kepada 11 entitas startup pada paruh 2024. Nilai ini hanya turun tipis dibandingkan semester I/2023 sebesar US$148 juta kepada 17 entitas startup.

Padahal, nilai pendanaan startup secara keseluruhan turun 64% dari semester I/2023 senilai US$526 juta, serta turun 79% dari capaian semester II/2023 senilai US$918 juta. Hal ini karena porsi pendanaan ke startup late stage tampak turun drastis.

Berdasarkan data, pendanaan ke startup tahap matang di Tanah Air memang hanya ada dua sepanjang semester I/2024, yaitu Qoala di putaran Seri C dengan US$47 juta pada Maret 2024 dan Alodokter di putaran Seri C dengan US$5 juta pada Februari 2024.

Sebaliknya, beberapa startup di putaran pendanaan Seri A dan Seri B menjadi penopang pendanaan terbesar periode ini. Antara lain, AwanTunai (US$28 juta di Seri B), Wagely (US$23 juta di Seri A), dan Honest (US$22 juta di Seri B).

Selain itu, Rukita yang meraup US$15 juta di Seri B, McEasy US$11 juta di Seri A, Kopi Jago US$6 juta di Seri A, Snowseed US$5 juta di Seri A, dan BroilerX US$3 juta di Seri A juga ikut meramaikan transaksi ketegori early stage.

Modal ventura paling aktif kategori inkubator dan akselerator selama semester I/2024 tercatat didominasi Antler (Korea Selatan) dengan 7 transaksi investasi, 500 Global (Amerika Serikat) dengan 2 transaksi, dan Mandiri Capital Indonesia (Indonesia) juga dengan 2 transaksi.

Adapun, untuk kategori bibit, investor teraktif ditopang East Ventures (Jepang) dengan 4 transaksi, Insignia Ventures Partners (Singapura) dengan 2 transaksi, dan Beenext (Singapura) dengan 2 transaksi.

Sementara, untuk kategori early stage, semua investor secara berimbang hanya membukukan sekali transaksi di Tanah Air, antara lain Peak XV Partners India, Vertex Ventures, Shunwei Capital, GGV Capital Amerika Serikat, Openspace Ventures, MPower Partners, BNI Ventures, dan OCBC Ventures.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Aziz Rahardyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper