Kemenkominfo Targetkan 36.830 Lokasi dapat Akses Internet pada 2025

Dwi Rachmawati
Rabu, 21 Agustus 2024 | 09:45 WIB
Penampakan salah satu RTGS Satelit Satria-1 Bakti di IKN/Bisnis.com - Dany Saputra
Penampakan salah satu RTGS Satelit Satria-1 Bakti di IKN/Bisnis.com - Dany Saputra
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan sebanyak 36.830 lokasi di seluruh Indonesia mendapat akses internet pada 2025. Upaya untuk pemerataan dan memangkas kesenjangan digital.

Dikutip dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, Rabu (21/8/2024) pemerintah berencana untuk kembali menggenjot pembangunan dan melakukan perawatan terhadap infrastruktur telekomunikasi dan informasi. 

Rencana pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada 2025 mencakup prasarana Digital Broadcasting System (DBS) untuk 6 lokasi dan penyediaan akses internet.

“Pembangunan akses internet di lokasi layanan publik secara akumulatif sebanyak 36.830 lokasi,” tulis dalam RAPBN. 

Untuk diketahui, Akses Internet merupakan salah satu program milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan tujuan mendorong pemerataan internet di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), dengan harapan dapat berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan perekonomian di wilayah tersebut. 

Sementara itu, pada 11 Agustus 2024, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) Fadhilah Mathar menyebut program Akses Internet Bakti Kominfo secara nasional telah melayani total 18.712 lokasi di seluruh Indonesia. 

Sebanyak 4.078 di antaranya telah dilayani Satria-1 yang memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (gbps) untuk konektivitas internet lebih luas dan cepat. 

Sampai dengan akhir 2024, sambungnya, Bakti berencana menyelesaikan pemasangan akses internet yang terhubung dengan Satria-1 hingga 20.000 lokasi.

Melansir dari laman resmi Bakti Kominfo, Senin (29/7/2024), untuk mendapat akses internet pemohon perlu memenuhi berbagai kriteria dan syarat.

Misalnya, untuk membangun menara BTS maka salah satu yang dibutuhkan adalah adanya lahan sekitar 20 X 20 m hingga tidak adanya jaringan telekomunikasi seluler (blank spot).

Selain itu menggenjot akses internet, pemerintah juga akan mengoptimalkan  satelit multifungsi SATRIA-1 hingga 150 Gbps dan peningkatan utilisasi Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Palapa Ring sebesar 53%. 

Anggaran pembangunan infrastruktur TIK tersebut masuk ke dalam anggaran infrastruktur dalam RAPBN tahun anggaran 2025 yang totalnya direncanakan sebesar Rp400,34 triliun. 

Anggaran infrastruktur tersebut dialokasikan melalui BPP sebesar Rp240,23 triliun; TKD sebesar Rp96,37 miliar, dan Pembiayaan Anggaran sebesar Rp63,73 miliar.

Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper