Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk pemilik media sosial X akan menutup operasinya di Brasil menyusul perselisihan hukum dengan hakim terkemuka Brasil mengenai hak dan tanggung jawab platform tersebut untuk melawan disinformasi.
Platform tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengatakan penutupan tersebut “segera berlaku” tetapi pengguna di Brazil masih memiliki akses ke X.
“Kami sangat sedih karena kami terpaksa mengambil keputusan ini,” kata perusahaan tersebut dilansir dari Al Jazeera.
Mereka menegaskan tanggung jawab atas keputusan tersebut “sepenuhnya” berada di tangan Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes.
Langkah ini merupakan puncak dari pertarungan hukum yang terus berlanjut antara Moraes, yang mengatakan ia berusaha melawan penyebaran disinformasi online, dan Elon Musk, miliarder pemilik X.
Awal tahun ini, Moraes memerintahkan X untuk memblokir akun-akun tertentu yang dituduh menyebarkan berita palsu dan pesan kebencian, termasuk beberapa akun milik pendukung mantan Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro.
Bolsonaro berulang kali melontarkan klaim palsu bahwa sistem pemungutan suara elektronik Brasil rentan terhadap penipuan menjelang pemilu tahun 2022 yang diperebutkan dengan ketat.
Beberapa bulan setelah ia dikalahkan oleh Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, sekelompok pendukung Bolsonaro menyerbu lembaga-lembaga tinggi negara di negara Amerika Selatan tersebut karena marah atas hasil pemilu tersebut.
“Kebebasan berekspresi tidak berarti kebebasan melakukan agresi,” kata Moraes, yang memimpin Pengadilan Tinggi Pemilihan Umum Brasil.
“Ini tidak berarti kebebasan untuk membela tirani.”