Induk TikTok ByteDance dan SpaceX Masuk Daftar Unicorn Bervaluasi Terbesar di Dunia

Rika Anggraeni
Senin, 29 Juli 2024 | 17:25 WIB
Logo ByteDance
Logo ByteDance
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Induk TikTok asal China, ByteDance, hingga perusahaan rintisan (startup) SpaceX milik Elon Musk menjadi startup yang masuk kategori unicorn dengan valuasi terbesar dunia pada kuartal II/2024.

Berdasarkan laporan CB Insights, dilansir Senin (29/7/2024), ByteDance memiliki valuasi senilai US$225 miliar atau sekitar Rp3.664 triliun (asumsi kurs Rp16.286 per dolar AS). Startup asal China itu menjadi posisi teratas unicorn dengan nilai valuasi pada enam bulan pertama 2024.

Menyusul perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX menempati urutan kedua. Nilai valuasi SpaceX mampu mencapai US$150 miliar.

Tak mau ketinggalan, OpenAI milik Sam Altman mencetak nilai valuasi senilai US$80 miliar. Kemudian, ada startup e-commerce asal Singapura, Shein dengan valuasi mencapai US$66 miliar.

Berikutnya, ada startup asal Amerika Serikat (AS), Stripe dengan valuasi hampir mendekati Shein, yakni senilai US$65 miliar pada kuartal II/2024.

Pada urutan keenam, startup asal Negeri Paman Sam kembali mencetak valuasi tertinggi di dunia, yaitu Databricks senilai US$43 miliar. Kemudian, ada Revolut dengan valuasi mencapai US33 miliar, yang merupakan startup asal Britania Negara.

Laporan CB Insights mengungkap bahwa unicorn dengan valuasi tertinggi di dunia lainnya adalah Fanatics, e-commerce asal AS. Valuasi yang direngkuh Fanatics mencapai US$31 miliar.

Mengekor startup penyedia desain grafis Canva juga menjadi unicorn dengan valuasi terbesar dunia pada kuartal II/2024. Nilai valuasi perusahaan asal Australia mencapai US$25 miliar.

Sama seperti Canva, ada Chime dengan nilai valuasi mencapai US$25 miliar. Chime sendiri merupakan perusahaan teknologi keuangan asal AS.

Secara global, data CB Insights juga menyajikan bahwa pendanaan ventura naik selama dua kuartal berturut-turut mencapai US$65,7 miliar. Pendanaan ventura global naik 8% dari kuartal ke kuartal (QoQ) menjadi US$65,7 miliar.

Meski pendanaan naik, transaksi justru merosot selama sembilan kuartal berturut-turut menjadi 6.230. Volume transaksi global sekarang kurang dari setengah dari puncaknya pada kuartal I/2022.

Sementara itu, rata-rata ukuran kesepakatan transaksi tahun ini naik 17% menjadi US$14,4 juta pada kuartal II/2024. Kemudian, startup AI mendominasi pendanaan global, yakni sebanyak 28% pada kuartal II/2024.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper