IDPRO Sebut 7 Pemain Data Center Global Bakal Investasi di RI Tahun Ini

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 8 Juli 2024 | 18:38 WIB
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Tangkapan layar pekerja sedang berada di ruang server data center/website Damac Data Center
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 7 pemain data center global disebut membangun pusat data atau data center di Indonesia. Beberapa diantaranya merupakan perusahaan infrastruktur. 

Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization (Idpro) Hendra Suryakusuma mengatakan di tengah isu kebocoran pusat data nasional sementara (PDNS) bisnis data center di dalam negeri masih menarik. 

Hendra mengatakan beberapa pemain infrastruktur global tertarik untuk membangun data center di dalam negeri guna menangkap peluang dari pengguna internet Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta pengguna. 

Hendra menuturkan, dibandingkan dengan 2023, pemain infrastruktur yang tertarik membangun data center di Indonesia pada tahun ini jauh lebih banyak. 

“Damac dan BW Digital tahun ini. Nanti ada beberapa lagi yang masuk, mungkin lebih dari 7 [pemain data center asing]. Tahun lalu tidak sampai 7 data center,” kata Hendra kepada Bisnis, Senin (8/7/2024). 

Untuk diketahui, pada Mei 2024 Damac melalui EDGNEX Data Centres mengumumkan investasinya ke pasar Indonesia dengan pembangunan data center di Jakarta. 

Damac melihat Jakarta sedang dalam persiapan peningkatan kapasitas pusat data menjadi 1GW. Dibutuhkan lebih banyak colocation data center berstandar Tier III, serta menawarkan uptime dan keandalan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Adapun fase pertama pembangunan dijadwalkan rampung pada kuartal IV/2025. 

Sementara itu, pada Maret 2024, BW Digital mengakuisisi lahan seluas 55.000 meter persegi di  Nongsa Digital Park di Batam untuk membangun pusat data berkapasitas 80MW. 

Hendra mengatakan bahwa PDNS yang padam berhari-hari tidak mengurangi minat investor untuk berinvestasi. 

“Dalam acara data center 2 minggu lalu, jadi beberapa perusahaan asing sudah konfirmasi akan masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah Damac dari Dubai. Jadi secara ekonomi pasar kita kuat, tetapi memang kita butuh untuk yang non-ekonominya,” kata Hendra. 

Hendra mengatakan beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong agar pemain global makin gencar investasi di Indonesia seperti kemudahan perizinan, insentif saat barang masuk, termasuk tax refund. 

Sebagai gambaran, kata Hendra, para pelaku industri yang ingin masuk ke Malaysia diberikan Tax Refund hingga 14%. Langkah ini menurut Hendra dapat ditiru di Indonesia.

“Jadi mereka tidak kena pajak (tax). Artinya iklim yang menarik akan memudahkan investor untuk melakukan investasi. Kemudian, kepastian hukum yang jelas dan pasti,” kata Hendra.

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper