Fakta-fakta Bulan Purnama Stroberi yang Muncul di Bulan Juni

Redaksi
Senin, 24 Juni 2024 | 13:41 WIB
Fakta-fakta Bulan purnama Stroberi yang Muncul di Bulan Juni/bloomberg
Fakta-fakta Bulan purnama Stroberi yang Muncul di Bulan Juni/bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena supermoon kembali menghiasi langit yang dapat dilihat dari berbagai negara, salah satunya Indonesia. Fenomena ini bernama Strawberry Moon atau bulan stroberi yang terjadi di bulan Juni tahun ini.

Bulan stroberi adalah bulan purnama pertama di bulan Juni. Munculnya bulan ini sebagai pertanda berakhirnya musim semi dan menyambut musim panas.

Walaupun memiliki julukan bulan stroberi, bulan ini akan menyinarkan cahaya warna orange atau kuning tergantung dari mana bulan itu dilihat. Hal ini disebabkan sinar matahari menyinari permukaan bulan setelah melewati atmosfer bumi.

Mengutip WRAL News, menurut Preston Dyches seorang komunikator sains di Jet Propulsion NASA Laboratorium di Pasadena, California, mengatakan munculnya warna tersebut karena bulan melintasi jalur yang lebih rendah dari rata-rata.

Efek warna itu merupakan hasil pantulan cahaya bulan yang memancarkan sinarnya dengan menempuh jarak lebih jauh ke seluruh atmosfer Bumi, sehingga menghasilkan sebagian besar panjang gelombang biru yang lebih pendek dari panjang gelombang merah.

Dilansir NASA dan sumber lainnya, berikut fakta-fakta menarik bulan stroberi:

1. Nama “Strawberry Moon” di Cetuskan oleh Suku Algonquin

Suku Algonquin di Amerika Utara adalah pencetus penamaan stroberi bulan lantaran fase bulan merah ini bersamaan dengan panen buah-buahan, termasuk buah stroberi. Mengingat buah stroberi adalah buah asli dari belahan bumi utara.

Penamaan bulan purnama memang biasanya menjadi simbol atas berlangsungnya sebuah mesin yang sedang terjadi di muka bumi. Sehingga penamaan bulan memungkinkan manusia melacak musim untuk mengetahui waktu yang tepat dalam setahun.

2. Punya Sebutan yang Beragam

Sebagian besar masyarakat menyebut fenomena ini adalah stroberi bulan, tapi di beberapa benua atau kepercayaan lainnya memiliki penyebutan yang berbeda, sebagai berikut:

- Eropa : Di Eropa penyebutan bulan purnama ini adalah Mead atau Bulan Madu. Mead sendiri adalah minuman fermentasi madu yang dicampur dengan air dan buah-buahan, rempah, biji-bijian, atau hop. Setiap bulan Juni merupakan momen yang tepat untuk memanen madu sehingga dicetuskan lah Mead. Nama ini sudah dikenal sejak 15000-an di eropa.
Selain itu, di beberapa bagian negara eropa menyebutnya sebagai Bulan Mawar karena bertepatan dengan mekarnya mawar di bulan Juni. Beberapa pendapat lainnya mengatakan penamaan bulan mawar lantaran memancarkan warna merah merona layaknya bunga mawar.

- Hindu : Bagi umat hindu bulan purnama ini disebut sebagai Ppn Purnima. Pasalnya, selama 3 hari di bulan purnama ini para wanita yang sudah menikah akan mengikatkan benang upacara pada pohon beringin sebagai simbol rasa cinta kepada sang suami. Perayaan ini sudah menjadi kepercayaan turun temurun yang dikenal pada legenda Savitri dan Satyavan.

- Buddha : Umat Buddha menyebutnya bulan Poson Poya karena bertepatan dengan Hari raya Poson di Sri Lanka untuk merayakan masuknya agama Budha pada tahun 236 SM di negara tersebut.

3. Bertepatan Zodiak Capricorn

Berdasarkan catatan Bisnis, secara astrologi bulan stroberi pada tahun ini bertepatan dengan lambang zodiak Capricorn yang memiliki nilai filosofi dalam kehidupan berupa karir, ambisi, dan pengakuan publik. Sedangkan jika disandingkan dengan Cancer, bermakna kesimbangan aspirasi pribadi, warisan, dan akar emosioanal.

4. Terjadi di Waktu yang Berbeda

Meski terjadi dalam waktu yang sama pada di sebagian besar negara, bulan purnama stroberi terjadi di waktu yang berbeda di beberapa negara, sebagai berikut:

- New York : Bulan Stroberi muncul pukul 21:08 waktu setempat, pada 21 Juni
- London : Terjadi pada pukul 01:08 waktu setempat
- Jepang : Dilihat pada pukul 09:08 waktu setempat
- Papua Nugini : Bulan Stroberi dilihat pada pukul 20:10 waktu setempat
- Australia : Terjadi pada pukul 11:08 waktu setempat di tanggal 22 Juni.

5. Planet-planet akan Terlihat

Fenomena bulan stroberi ini juga akan memunculkan beberapa planet yang dapat dilihat oleh penduduk di muka bumi, yaitu:

- Planet Saturnus : Dapat dilihat 27 Juni 2024, di dekat Bulan bungkung dengan posisi 6 derajat di kiri bawah bulan.
- Planet Merkurius : Bisa dilihat pada 30 Juni 2024, yang berada di atas ufuk barat-barat laut ketika senja malam berakhir.
- Planet Venus : Planet ini dapat dilihat pada pukul 21.07, setelah terlihatnya merkurius.
- Planet Mars : Planet ini bisa dilihat pada 1 Juli 2024, dengan posisi 5 derajat di kiri bawah Bulan sabit yang memudar. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper