6 Fakta Bulan Purnama Penumbra pada 25 Maret 2024

Redaksi
Sabtu, 23 Maret 2024 | 17:23 WIB
Gerhana bulan
Gerhana bulan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gerhana bulan penumbra akan terjadi dibeberapa wilayah Indonesia pada 25 Maret 2024.

Gerhana bulan merupakan kondisi dimana terhalangnya cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan tidak semua cahaya sampai ke Bulan.

Dilansir dari bmkg.go.id, gerhana bulan penumbra dapat terjadi apabila posisi matahari, bumi, dan bulan dalam posisi sejajar sehingga bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.

Fakta bulan penumbra 25 Maret 2024:

1. Waktu gerhana bulan penumbra 2024 

Gerhana mulai

1. UT : 04.50.58

2. WIB : 11.50.58

3. WITA : 12.50.58

4. WIT : 13.50.58

Puncak gerhana

1. UT : 07.12.48 

2. WIB : 14.12.48 

3. WITA : 15.12.48 

4. WIT : 16.12.48

Gerhana berakhir

1. UT : 09.34.38 

2. WIB : 16.34.38

3. WITA : 17.34.38 

4. WIT : 18.34.38

2. Proses terjadinya gerhana bulan penumbra

Dilansir dari washingtonpost.com, umumnya gerhana bulan terjadi setiap enam bulan. Proses terjadinya gerhana bulan penumbra yakni ketika bulan bergerak melalui bayangan paling luar di bumi yaitu penumbra sehingga menyebabkan tampilan bulan tampak lebih gelap dari biasanya.

Saat gerhana bulan penumbra terdapat dua bagian bayangan yakni umbra yang merupakan bagian dalam dengan warna paling gelap dari bayangan dan ada penumbra yang merupakan bayangan luar.

Dilansir dari starwalk.space, perubahan penampakannya biasanya tidak dapat terlihat hingga piringan bulan berada sekitar ⅔ dari bayangan penumbra. Pada titik tengah gerhana, bulan sabit kecil akan berada diluar bayangan gelap ini. Namun, penampakkan akhirnya bergantung pada kondisi atmosfer dan ketajaman penglihatan seseorang.

3.  Magnitudo gerhana bulan 

Magnitudo gerhana bulan merupakan bagian diameter bulan yang tertutup bayangan bumi. Berikut ini rentang nilai besarannya:

1. Magnitudo Umbral

Gerhana total: lebih besar dari 1,0 

Gerhana sebagian: 0,0 hingga 1,0 

Gerhana penumbra: Kurang dari 0,0 


2. Besaran penumbra

Gerhana total: lebih besar dari 2.0 

Gerhana sebagian: 1.0 hingga 2.0  

Gerhana penumbra: kurang dari 1,0 

Gerhana bulan penumbra harus memiliki magnitudo penumbra minimal 0,60 agar dapat terlihat dengan mata telanjang. 

4. Hanya terjadi di wilayah tertentu

Gerhana bulan penumbra hanya akan terjadi dibeberapa wilayah saja, para pengamat di Indonesia yang dapat melihat gerhana penumbra ini yakni pada wilayah Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku, wilayah tersebut dapat mengamati proses gerhana yang terjadi dari mulai bulan terbit hingga gerhana berakhir.

Tidak hanya di Indonesia saja adapun negara lain yang dapat melihat proses terjadinya gerhana bulan yakni sebagian besar Amerika dan Kanada. 

Proses gerhana saat bulan terbit dapat diamati si Asia, Australia, Selandia Baru, dan sebagian kecil Rusia. Adapun proses gerhana saat bulan terbenam yang dapat diamati di sebagian Asia, Australia, Rusia, Afrika dan sebagian Eropa.

5. Wilayah yang tidak dapat mengamati gerhana bulan penumbra

Beberapa wilayah di Indonesia tidak dapat mengamati seluruh proses terjadinya gerhana bulan penumbra karena posisi bulan masih di bawah horizon saat peristiwa terjadi.

Wilayah Indonesia yang tidak dapat mengamati gerhana bulan penumbra yakni meliputi DKI Jakarta, Maluku Utara, Sebagian Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.

6. Gerhana bulan penumbra tidak setiap tahun terjadi

Gerhana bulan penumbra tidak setiap tahun terjadi di Indonesia, pada tahun ini terjadi pada 25 Maret 2024. Sebelumnya gerhana bulan penumbra juga pernah terjadi di Indonesia tepatnya 8 tahun yang lalu yakni pada 14 Maret 2006.

Setelah gerhana bulan penumbra tahun ini terjadi maka gerhana bulan ini akan datang lagi pada 5 April 2042 yang dapat diamati dari Indonesia. (Nur Afifah Azahra Aulia)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper